Pameran World Press Photo 2024, Masyarakat Didorong Lebih Peduli pada Masalah Lingkungan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Permasalahan lingkungan kini terjadi di berbagai belahan dunia. Itulah sebabnya, dalam ajang pameran World Press Photo 2024, persoalan lingkungan yang ada di Indonesia berupaya dipotret agar menjadi perhatian bersama.
Pameran World Press Photo 2024 digelar di Pendhapa Art Space pada 25 Oktober-23 November 2024. Pameran tersebut dapat diikuti masyarakat secara gratis.
Advertisement
Direktur Pendhapa Art Space Ganesha Satya menyampaikan foto karya Arie Basuki bertajuk Polusi di Sungai Cileungsi menjadi satu karya yang ditampilkan dalam pameran World Press Photo 2024. Dalam foto tersebut permasalahan pencemaran lingkungan dipotret. "[Foto karya Arie Basuki] Momen yang diambil saat orang itu mungkin membersihkan sampah dari limbah pabrik tekstil," ujarnya dalam pembukaan pameran World Press Photo 2024 di Pendhapa Art Space, Kamis (24/10/2024) malam.
Dia menilai foto karya Arie Basuki tersebut menggambarkan salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, permasalahan lingkungan terjadi juga di wilayah lain di Indoensia, sehingga permasalahan tersebut menurutnya perlu menjadi perhatian berbagai kalangan.
Sebagai warga Jogja, Ganesha menilai perlu kesadaran dan peran nyata masyarakat menjaga agar lingkungan dalam kondisi yang bersih dan bebas dari pencemaran. "Ini bisa jadi menjadi pengingat bagi kami warga Jogja untuk lebih meningkatkan sensitivitas pada lingkungan, khususnya untuk membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Karya Arie Basuki tersebut merupakan potret seorang warga yang menangkap ikan di air terjun yang dipenuhi dengan busa di Sungai Cileungsi.
BACA JUGA: 262 Karya Foto Dipamerkan dalam Pameran Fotografi Internasional di ISI Jogja
Busa tebal tersebur sebagain besar merupakan limbah dari industri terdekat. Karya yang berhasil memenangkan penghargaan kehormatan tersebut diambil pada 27 Agustus 2023.
Dalam karya tersebut, Arie Basuki menyisipkan gambaran limbah industri dan musim kemarau yang berkepanjangan meracuni Sungai Cileungsi. Kondisi tersebut merusak persediaan air bersih untuk wilayah Bekasi.
Potret tersebut menyoroti kebutuhan mendesak perlindungan lingkungan dari kegiatan industri yang berbahaya. "Berbagai kegiatan termasuk produksi tekstil, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga turut andil dalam polusi," tulis Arie Basuki dalam deskripsi karyanya.
Kontaminasi tersebut tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan, dan penghidupan masyarakat setempat. "Terbatasnya penegakan hukum oleh pemerintah dan perkembangan ekonomi yang tengah berjalan menghambat upaya mengatasi polusi," tulis Arie Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 21 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement