Advertisement
PLN Hadirkan Canting Elektrik di Jogja Fashion Week 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (PLN UID Jateng dan DIY) menghadirkan canting elektrik di Jogja Fashion Week (JFW) 2025.
Canting elektrik ini merupakan alat membatik modern yang ramah lingkungan, aman, dan tetap menjaga keaslian motif batik tradisional dan dihadirkan di booth PLN di JWF 2025.
Advertisement
Melalui live show membatik menggunakan canting elektrik dan kompor induksi untuk memanaskan malam (lilin batik), pengunjung tak hanya menyaksikan prosesnya, tetapi juga berkesempatan mencoba membatik menggunakan canting elektrik secara langsung.
BACA JUGA: HUT RI ke 80, PLN Imbau Masyarakat Berhati-hati Saat Pasang Bendera dan Umbul-umbul
Canting elektrik memiliki keunggulan seperti suhu malam yang terjaga konsisten, bebas api, minim asap, ramah lingkungan, dan aman digunakan, termasuk oleh pemula atau anak-anak. Teknologi ini juga dilengkapi pengaturan suhu agar malam tidak terlalu cair atau kental, sehingga proses membatik menjadi praktis tanpa repot menjaga api selama berjam-jam.
General Manger PLN UID Jateng dan DIY Bramantyo Anggun Pambudi, menegaskan bahwa inovasi ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mengintegrasikan teknologi modern dengan pelestarian budaya.
“Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tanggal 2 Oktober 2009. Dengan canting elektrik, kita membuktikan bahwa teknologi tidak menggantikan budaya, tetapi justru memperkuat dan melestarikannya. Inovasi ini menjadi simbol bahwa kemajuan dan kearifan lokal bisa berjalan berdampingan, sambil mendorong penggunaan energi bersih demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Bramantyo.
Manager PLN UP3 Yogyakarta Sigit Hari Wibowo, menambahkan bahwa PLN terus mendorong pemanfaatan teknologi berbasis listrik dalam berbagai sektor, termasuk seni dan budaya, tanpa mengorbankan kualitas dan orisinalitas batik.
“Melalui canting elektrik, kami ingin menunjukkan bahwa inovasi listrik tidak hanya untuk industri besar, tetapi juga bisa membantu pelestarian budaya. Membatik bisa tetap mempertahankan kualitas aslinya, namun prosesnya menjadi lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan,” ungkap Sigit.
Salah satu pengunjung JFW 2025, Ratna (32), mengaku terkesan saat mencoba membatik dengan canting elektrik di booth PLN.
“Biasanya kalau membatik itu repot karena harus jaga kompor dan hati-hati sama api. Tadi saya coba canting elektrik ini, rasanya lebih aman, tidak panas berlebihan, dan gampang dipakai. Jadi ingin bawa pulang buat belajar batik di rumah,” ungkap Ratna sambil tersenyum.
Penggunaan canting elektrik juga menjadi bagian dari kampanye PLN untuk mendorong energi bersih dan mengurangi emisi karbon, sejalan dengan transisi energi nasional. PLN turut mendukung UMKM binaan agar beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa kehilangan identitas budaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenpar Luncurkan Halo Wonderful, Ini Keterangan Lengkapnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mau Ikut Upacara HUT RI di Tengah Laut Gunungkidul? Begini Persyaratannya
- Pemkot Jogja Hanya Bisa Menambah Dua RTH Tahun Ini
- DLH Bantul Bakal Maksimalkan Kapasitas Pengolahan Sampah di TPST Modalan
- Dishub Sleman Pasang Rambu Batas Kecepatan di Jalan Turgo-Pakem, Ini Tujuannya
- Bupati Klaim Program Pembangunan di Bantul Selaras dengan Arah Kebijakan Nasional
Advertisement
Advertisement