Advertisement

Dosen Bioteknologi UNISA Bagikan Tips Dekontaminasi Residu Pestisida pada Buah lewat Cara Sederhana

Catur Dwi Janati
Kamis, 31 Oktober 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Dosen Bioteknologi UNISA Bagikan Tips Dekontaminasi Residu Pestisida pada Buah lewat Cara Sederhana Anggur Muscat / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Anggur jenis Shine Muscat tengah menjadi banyak perbincangan di media sosial karena kandungan residu pestisida berlebihan. Hal ini memicu keresahan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Nyatanya sejumlah tindakan dapat dilakukan masyarakat untuk menghilangkan residu pestisida pada produk segar buah dan sayur.

Dosen Bioteknologi UNISA, Dinar Mindrati Fardhani menjelaskan bila pada umumnya pestisida yang disemprotkan pada buah akan terakumulasi di kulit luarnya atau lapisan kutikula.

Advertisement

Pestisida ini dapat diserap oleh permukaan tanaman melalui kutikula berlapis lilin dan juga permukaan akar lalu masuk ke dalam sistem transportasi tanaman.

Sementara pada pestisida jenis kontak, pestisida akan tetap berada di permukaan tanaman tanpa masuk ke dalam tanaman secara sistemik.

"Jika melihat karakteristik residu pestisida yang terakumulasi di kulit buah, ada tiga kategori cara untuk mengurangi atau menghilangkan residu petisida, yaitu treatment rumah tangga, treatment kimia, dan teknik modern," terang Dinar, Kamis (31/10/2024).

Perlakuan atau treatment sederhana yang bisa diterapkan dalam skala rumah tangga di antaranya berupa penyucian, pengupasan dan metode blansir.

Teknik penyucian yang benar menggunakan air mengalir disebut Dinar dapat menghilangkan hingga 88% jenis pestisida seperti imidacloprid dan chlorpyrifos. Sayangnya cara ini kurang efektif untuk mengurangi jenis pestisida lain, dengan angka pengurangan hanya sekitar 11%-23%.

BACA JUGA: Ilmuwan China Mengumumkan Keberhasilan Mengebor Inti Es Terpanjang di Dunia

Langkah menghilangkan residu pestisida di kulit buah juga bisa dilakukan dengan cara mengupas buah. Cara ini kata Dinar sangat efektif untuk menghilangkan pestisida, terutama dari kulit produk seperti kentang, jeruk, apel, peach dan tomat.

Angka persentase pengurangannya bahkan bisa mencapai 75% atau bahkan mampi penghilangan total dalam beberapa kasus.

"Sementara untuk blansir merupakan proses yang melibatkan pemanasan ringan dengan air hangat diikuti dengan pendinginan, dapat menghilangkan residu pestisida sebesar 22-46%. Dalam beberapa kasus, metode ini bisa mendekontaminasi hampir 100 persen pestisida tertentu dari sayuran seperti paprika manis dan terong," jelasnya.

Di sisi lain, Dinar mengungkapkan bila merujuk banyak penelitian, treatment menggunakan bahan kimia mampu mendekontaminasi pestisida pada permukaan buah dan sayur.

Bahan kimia yang dimaksud adalah garam (NaCl), Asam asetat atau cuka (CH3COOH), Chlorine Dioxide atau disinfektan (ClO2), larutan klorin dan bahan kimia lain yang terdaftar sebagai bahan kimia foodgrade.

Residu pestisida juga dapat dihilangkan menggunakan larutan bawang putih dan larutan soda-garam

"Umumnya buah dan sayur direndam di dalam larutan bahan kimia dengan konsentrasi tertentu dalam waktu sekitar 10-30 menit tergantung pada ketebalan kulit buah dan sayur. Kemudian dibilas menggunakan air mengalir," katanya.

Selain cara sederhana hingga menggunakan bahan kimia, berbagai teknik modern disebut Dinar juga banyak dilaporkan untuk mendekontaminasi residu pestisida kimia. Beberapa teknik modern yang digunakan di antaranya penggunaan sinar gamma yang mampu menghilangkan Diazinon, Chlorpyrifos, Phosphamido, pada tomat dan mentimun sampai 95%.

Penggunaan teknologi ultrasound pada stroberi dijelaskan Dinar dapat menurunkan residu pestisida hingga 91%.

Selain itu, penggunaan Electrolyzed reducing (ER) water treatment dan Electrolyzed oxidizing (EO) water treatment juga terbukti mampu menghilangkan residu pestisida hingga 85-91%.

Meski ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendekontaminasi residu pestisida, semua bergantung pada sejumlah faktor. Faktor- faktor itu mencakup jenis pestisida hingga jenis pangannya.

"Setiap metode di atas memiliki efektivitas yang tergantung pada jenis pestisida, produk pangan yang diperlakukan dan kondisi yang diterapkan," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone

News
| Selasa, 03 Desember 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement