Selesai Dibangun Tahun Ini, Ternyata Selter Pengungsi Candirejo Belum Bisa Langsung Dipakai
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Selter pengungsi yang dibangun Pemkab Gunungkidul di Kalurahan Candirejo, Semin, akan selesai pada pertengahan November 2024. Meski begitu, selter ini baru dapat digunakan pada 2025 menyusul penyempurnaan yang perlu dilakukan.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPRKP Gunungkidul, Nurgiyanto mengatakan masa kontrak pembangunan shelter pengungsi tersebut habis di sekitar 15 November 2024. Saat ini, progres pembangunan mencapai 94%. Sementara sisanya, 6% hanya penyelesaian pengecatan dan pemasangan instalasi lampu.
Advertisement
Meski begitu, pembangunan ini belum sempurna. DPUPRKP masih akan memberi plester dinding luar shelter mengingat penggunaan bata ringan yang mudah lembab apabila tidak diplester.
Selain itu, perlu ada pemasangan paving di halaman dan pembangunan pondasi pengaman tanah sisi kanan gedung. Penyempurnaan akan DPUPRKP lakukan pada 2025 dengan anggaran sekitar Rp200 juta. “Kalau pembangunan selter pengungsi ini kan alokasi anggaran 2024 sekitar Rp435 juta,” kata Nurgiyanto dihubungi, Kamis (7/11/2024).
Nurgiyanto menambahkan pembangunan shelter tersebut merupakan tindak lanjut atas tanah longsor di Padukuhan Blembem, Candirejo pada 2022. Kata dia, pemerintah harus hadir di setiap kejadian bencana.
Ketika itu, ada 58 warga yang mengungsi ke Balai Kalurahan Candirejo. Pemkal juga menyiapkan bekas SD Negeri Candirejo 2 sebagai selter.
Hingga saat ini, sudah ada tiga selter di Bumi Handayani, termasuk shelter Candirejo. Dua lainnya ada di Katongan, Nglipar dan Tegalrejo, Gedangsari. “Minimal di kalurahan rawan becana harus tersedia selter, utamanya zona utara yang rawan longsor. Paling tidak perlu sekitar 10 selter di zona utara. Itu wujud kesiapsiagaan pemerintah kabupaten terkait dengan mitigasi bencana,” katanya.
BACA JUGA: Rumah Relokasi untuk Korban Tanah Longsor Candirejo Mulai Dibangun
Lebih jauh, Nurgiyanto menerangkan pembangunan selter di Candirejo menggunakan tanah seluas 604 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 220 meter persegi. Di dalamnya, ada fasilitas dapur, kamar mandi, air minum, dan listrik.
Lokasi pembangunan selter dipilih tidak jauh dari pusat terjadi bencana tanah longsor dan masuk zona aman. Selain itu, lokasi perlu dekat dengan sumber air. “Kami harap shelter itu tidak digunakan untuk pengungsian. Kalau digunakan artinya ada bencana,” ucapnya.
Carik Candirejo, Nuryanto mengatakan tanah longsor yang terjadi di Padukuhan Blembem pada Sabtu (19/11/2022) mengakibatkan dua warga tertimbun dan meninggal. “Kami sudah menganggarkan dana darurat setelah bencana tanah longsor 2022 itu. Kami mulai 2023 hingga 2024 ini, ada alokasi dari Dana Desa sekitar Rp30 juta,” kata Nuryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Takeda Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dengue di Indonesia
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 7 November 2024, Naik dari Stasiun Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terlengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara Jogja-Stasiun Tugu dan Cara Memesan Tiketnya
- Untoro-Wahyudi Siapkan Hadiah bagi Pelapor Politik Uang di Bantul
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Kamis 7 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu
Advertisement
Advertisement