Advertisement
DPRD Bantul Desak Evaluasi Pelaksanaan MBG

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bantul menuai sorotan setelah tiga video viral di sosial media bernarasi menu MBG yang mengandung serangga, telur larva dan ulat. Diduga kejadian itu ditemukan di SMPN 2 Sewon Bantul dan merupakan kejadian yang kesekian kalinya.
BACA JUGA: Pedagang Beras di Bantul Mengeluh
Advertisement
Pada video pertama berdurasi 12 detik dan disebut terjadi pada Selasa (2/9/2025), seorang murid terlihat menunjukkan seekor jangkrik yang ditemukan di dalam tahu pada menu yang disediakan. Di video kedua dan ketiga murid mengeluhkan soal temuan telur ulat dan serangga pada ikan dan sayur.
Ketua Komisi D DPRD Bantul, Pramu Diananto Indratriatmo mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan lengkap terkait video tersebut. “Tiga video terkait MBG di SMPN 2 Sewon yang ditemukan telur lalat, ulat hingga jangkrik sudah kami terima laporannya,” kata Pramu, Selasa (2/9/2025).
Komisi D, kata dia telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul untuk turun langsung ke sekolah maupun ke penyedia SPPG yang mendistribusikan menu MBG.
“Hari ini Dinkes dan Disdikpora Bantul sudah turun ke lapangan untuk meminta keterangan dari pihak sekolah dan SPPG atau dapur yang menyiapkan menu MBG,” ungkapnya.
Pramu menyebut masalah serupa bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, beberapa sekolah sebelumnya juga menerima menu MBG yang sudah basi, sehingga siswa terpaksa tidak mengonsumsi makanan karena sudah berbau.
“Menu MBG yang basi itu akhirnya dimasukkan plastik kresek untuk dibawa pulang siswa, lalu diberikan sebagai pakan ayam. Kan ada larangan menu MBG dikembalikan ke SPPG meski menunya sudah basi,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menekankan bahwa program MBG merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran ratusan triliun. Karenanya, pelaksanaan di lapangan tidak boleh sembarangan dan harus benar-benar menghadirkan makanan bergizi serta layak konsumsi.
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto membenarkan adanya temuan tak layak konsumsi pada menu MBG di SMPN 2 Sewon. Ia merinci kejadian terjadi di tiga hari berbeda, yakni 27 Agustus, 28 Agustus, dan 2 September 2025.
“Pada 27 Agustus ditemukan ulat sayur yang ikut termasak, lalu 28 Agustus ada telur lalat menempel di daging ikan dori, dan 2 September pagi tadi seorang murid menemukan jangkrik di dalam tahu goreng,” ujar Nugroho.
Menurut Nugroho, sekolah sudah melaporkan temuan pada 27 dan 28 Agustus kepada SPPG Miri selaku penyedia menu. Pihak SPPG pun telah menyatakan siap memperbaiki. Namun insiden kembali terulang pada 2 September. “Hari ini sore, kepala sekolah dan kepala SPPG kami panggil untuk klarifikasi. Pihak SPPG sudah menyampaikan permohonan maaf dan berkomitmen memperbaiki agar kejadian tidak terulang,” ujarnya.
Disdikpora Bantul mencatat SMPN 2 Sewon mendapat jatah 760 porsi menu MBG setiap hari. Nugroho menekankan bahwa pengawasan kualitas makanan sepenuhnya ada di SPPG. “Kalau dari dinas, tugas kami hanya imbauan agar siswa cuci tangan dan doa sebelum makan. Untuk quality control, sepenuhnya kewenangan SPPG,” ujarnya.
Meski begitu, Disdikpora telah melaporkan kasus ini kepada Bupati Bantul. Nugroho juga menekankan agar quality control penyedia diperketat.
“SOP SPPG harus diperbaiki dan diperkuat, mulai dari pemilihan bahan sampai proses masak, agar tidak ada lagi kejadian seperti ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kompol Kosmas Mengaku Tidak Tahu Lindas Ojol Affan Kurniawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sedayu Bantul Disiapkan untuk Dukung Program 3 Juta Rumah
- Kapolda DIY Masih Dalami Kematian Mahasiswa Amikom Reza Sendy
- Ini Kata Wakil Ketua DPRD DIY Seusai Mengunjungi Rumah Duka Rheza
- Waspadai Pohon Tumbang, DLH Kota Jogja Terjunkan Tim Khusus
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, 3 September 2025, dari Stasiun Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement