Advertisement
Yoni Ditemukan di Sumber Air Semin Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul menerima laporan oleh Pemerintah Kalurahan Rejosari, Semin mengenai keberadaan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) berupa Yoni. Saat ini Disbud sedang bersiap untuk melakukan kajian sebagai dasar penurunan SK Cagar Budaya (CB).
Kepala Disbud Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan dia bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Gunungkidul melakukan kunjungan dan observasi langsung ke lokas penemuan Yoni di Situs Sumur Banyuripan, Padukuhan Karangpilang Lor, Rejosari, Selasa (5/11/2024). “Kami mendapat laporan langsung dari warga Rejosari. Observasi kemarin itu sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk kami sidangkan dari ODCB menjadi CB,” kata Agus, Jumat (8/11/2024).
Advertisement
Penyiap Naskah Kajian TACB Disbud Gunungkidul, Ari Kristian mengatakan informasi penemuan tersebut pihaknya terima pada Minggu, (3/11). Hanya, TACB baru dapat melakukan observasi pada Selasa.
Secara keseluruhan, Yoni tersebut ia temukan dalam keadaan baik. Hanya saja bagian sumuran Yoni tersebut berlubang akibat proses pengikisan. Selain itu, Yoni tersebut tidak memiliki pasangannya, Lingga.
Terang dia, lokasi Yoni itu berada di samping sumber air yang dia duga sebagai tempat mandi dan mencuci. Meski surut, sumber air ini tidak pernah benar-benar kering apabila masuk musim kemarau.
BACA JUGA: 4 Peti Kubur Batu Masa Prasejarah di Paliyan Ditemukan, 2 Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya
Temuan Yoni ini sesuai apabila melihat konteks sejarah yang ada. Yoni dan air dapat ditafsir sebagai simbol kesuburan. Adapun Lingga-Yoni menjadi media peribadatan pada era kerajaan Hindu-Buddha. “Saya menduga lingganya apakah mungkin dari bahan kayu dan sudah keropos. Kebanyakan temuan Lingga-Yoni itu hanya Yoni-nya saja. Lingga mudah dibawa atau berpindah dibandingkan Yoni,” katanya.
Lebih jauh, Ari menegaskan ada bukti lain peradaban Hindu-Buddha di sekitar Kapanewon Semin. Sekitar 4 kilometer ke utara, tepatnya di Dusun Kersan, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo terdapat Candi Sirih. Menurut Ari, candi ini merupakan candi Hindu. “Kami menduga di wilayah Semin dan Sukoharjo sebagai daerah perbatasan cukup banyak penganut agama Hindu-Buddha,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Syarat dan Cara Cek Daftar BSU Rp600 Ribu, Bisa Langsung ke Kemnaker go id
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Bantul Juni 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
- Jadwal Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul Hari Ini Minggu 1 Juni 2025
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Berlaku Mulai 1 Juni 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
Advertisement
Advertisement