Advertisement
6 Kejadian Longsor Melanda Kulonprogo dalam Sepekan Terakhir, BPBD Ingatkan Warga Waspada
Suasana pembersihan material longsoran yang terjadi di Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap yang terjadi beberapa waktu lalu. Dok BPBD Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--BPBD Kulonprogo terus memantau potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya pada awal musim penghujan ini. Dalam sepekan terakhir tercatat terdapat enam kejadian longsor dan beberapa pohon tumbang akibat hujan deras.
Longsor tersebut terjadi di Kapanewon Kokap sebanyak tiga titik, Samigaluh pada dua titik, dan satu titik di Pengasih. Seluruhnya tidak menyebabkan korban jiwa tapi mengancam pemukiman warga,
Advertisement
Kepala BPBD Kulonprogo, Taufik Prihadi menjelaskan pada Minggu (10/11/2024) longsor yang terjadi itu tak terlalu signifikan materialnya sehingga bisa ditangani dengan kerja bakti manual tanpa alat berat. Pencegahan bencana hidrometeorologi juga terus didorong dengan menggiatkan kerja bakti pembersihan lingkungan yang rawan longsor, pohon tumbang, dan genangan air.
Taufik menerangkan pihaknya seminggu ini juga turut membantu kerja bakti tersebut. Seperti yang dilakukan di Kapanewon Galur dengan membersihkan enceng gondok di saluran irigasi.
BACA JUGA: Hujan Deras, Samigaluh Kulonprogo Tanah Longsor, 16 Orang Mengungsi
Pembersihan itu dilakukan secara manual oleh masyarakat sekitar untuk mengantisipasi banjir karena irigasi tersumbat. "Kami juga dorong warga di kawasan Menoreh juga untuk rutin memeriksa saluran air di lingkungannya, disana potensi longsornya tinggi terutama kalau terjadi sumbatan air pada permukaan tanah," paparnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa menjelaskan pihaknya juga turut membantu pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang saat hujan dan angin kencang. "Upaya mitigasi ini terus kami dorong terus sampai kedepannya, kami juga menyediakan perbantuan peralatan pembersihan lingkungan supaya memudahkan masyarakat," terangnya.
Kewaspadaan masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya, jelas Budi, juga perlu ditingkatkan. Ia berharap jika warga menilai terdapat potensi bencana di wilayah sekitarnya dapat dicegah secara mandiri atau jika tidak memungkinakan dilaporkan ke pihaknya.
Koordinasi juga sudah dikuatkan BPBD Kulonprogo, menurut Budi, dengan para relawan kebencanaan di tiap wilayah. "Termasuk dengan pengurus tanggap bencana di tiap wilayah apalagi menurut BMKG kedepan curah hujan makin tinggi sehingga perlu waspada bersama," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Beraksi Pagi Buta, Maling Gasak Motor Seharga Rp27 Juta
- Pertama di Indonesia, Embarkasi Haji DIY Akan Berbasis Hotel
- Kasus Bakso Non-halal di Bantul Jadi Sorotan DPRD DIY
- BGN Sebut Kasus Keracunan MBG di Sleman Hanya Mual-mual Saja
- Jadi Keluhan Warga, Genangan Air Perempatan Sudimoro Ditangani di 2026
Advertisement
Advertisement




