Dinkes Bantul Klaim Tak Ada Penderita Leptospirosis yang Meninggal Dunia Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat jumlah penderita leptospirosis mencapai puluhan orang hingga awal November 2024. Belum ada pasien yang meninggal karena leptospirosis di Bantul pada tahun ini.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinkes Bantul, Samsu Ariyanto mengatakan per 8 November lalu tercatat 49 orang penderita leptospirosis. Dari jumlah tersebut tidak ada penderita yang meninggal dunia. "Leptospirosis cenderung stabil, tidak ada peningkatan kasus," katanya, Senin (18/11/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Sejak Awal Tahun Ada 21 Kasus Leptospirosis di Gunungkidul
Dia menuturkan jumlah kasus tersebut lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kasus leptospirosis dalam dua tahun belakangan. Tahun 2022, jumlah kasus leptospirosis mencapai 141 kasus dengan 4 orang penderita diantaranya yang meninggal dunia.
Adapum selama 2023, kasusnya meningkat hingga 168 kasus dengan 10 orang diantaranya meninggal dunia. Dengan jumlah kasus leptospirosis saat ini, Samsu memperkirakan kasus leptospirosis tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan dua tahun belakangan.
Menurut Samsu, kasus leptospirosis yang tidak setinggi tahun lalu disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri dengan segera ketika mengalami gejala leptospirosis menjadi penyebabnya. "Sehingga, ketika ada gejala dapat segera ditindaklanjuti," katanya, Senin (18/11/2024).
BACA JUGA: 4 Warga Sleman Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis, Masyarakat Diminta Waspada
Penyebaran Penyakit
Dia menuturkan masyarakat perlu mewaspadai penyebab penyakit tersebut. Dia menuturkan penyakit tersebut disebabkan karena bakteri leptospira interogans.
Beberapa cara penyebaran penyakit tersebut antara lain kontak langsung dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Kemudian, penyakit tersebut dapat penyebar dengan kontak langsung dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi oleh bakteri Leptospira.
Penderita penyakit tersebut dapat terpapar dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Leptospira.
Dia menuturkan beberapa gejala leptospirosis yang harus diwaspadai masyarakat antara lain otot atau sendi, diare, mual atau muntah dan demam tinggi.
Kepala Dinkes Bantul, Agus T. W. mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) terdekat ketika mengalami gejala leptospirosis. "Kalau ada yang mengalami gejala leptospirosis segera memeriksakan diri agar segera tertangani," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Ungkap Alasan Dukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 18 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Senin 18 November 2024: Berangkat dari Palur dari Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Senin 18 November 2024
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Senin 18 November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 18 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement