Tak Mau Gagal Lagi, Bantul Kini Andalkan Keris dan Tatah Sungging di Seleksi Kota Kreatif 2026
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kabupaten Bantul fokus ke keris dan tatah sungging dalam penilaian seleksi nasional Kota Kreatif 2026. Hal ini mengacu kepada kegagalan dari Kabupaten Bantul yang gagal lolos empat besar seleksi nasional Kota Kreatif 2024.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul Fenty Yusdayati mengakui jika Bantul hanya lolos sampai tahap enam besar Kota Kreatif tingkat nasional 2024.
Advertisement
Bantul gagal lolos, setelah empat daerah yakni Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tangerang, Kota Malang, dan Kota Makassar dinyatakan masuk dalam empat besar Kota Kreatif tingkat nasional 2024.
"Dari sana, kami pun telah mengevaluasi. Benar, salah satu yang membuat kami gagal adalah masalah fokus untuk craft dan folk art yang akan diangkat dalam ajang tersebut," kata Fenty, Rabu (27/11/2024).
Oleh karena itu, Fenty mengaku jika di 2026 mendatang, pihaknya akan memfokuskan kepada keris dan tatah sungging yang akan diangkat dan diajukan pada penilaian seleksi nasional Kota Kreatif 2026. "Karena keris dan tatah sungging ini kan tidak hanya kerajinan, tapi juga ada seninya juga," jelas Fenty.
Fenty optimistis jika keris dan tatah sungging ini diajukan dalam kategori craft dan folk art pada penilaian seleksi nasional Kota Kreatif 2026 akan mampu mengantar Bantul menembus tiket bagi kabupaten atau kota yang menang di ajang Kota Kreatif tingkat nasional 2026 dan melaju ke ajang UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2027. "Dan, kami optimistis bisa mencapai target tersebut" harap Fenty.
Sekretaris DKUKMPP Kabupaten Bantul Husin Bahri mengatakan jika perlu banyak pembenahan dan fokus terhadap craft and folk art yang diangkat.
Pasalnya, Husin melihat Kabupaten Ponorogo bisa masuk empat besar seleksi nasional Kota Kreatif 2024. Karena memiliki kesenian yang jadi ciri khasnya dan tidak ada di tempat lain.
Dia menyebut jika Ponorogo lolos ke empat besar karena punya kesenian Reog. "Nah, Bantul harus punya sesuatu yang berbeda. Oleh karena itu kami akan fokus pada penguatan kriya apa dan kesenian rakyat yang harus dikembangkan. Ke depan kami akan libatkan banyak pihak, ada dari komunitas, forum-forum dan juga akademisi mendukung pengembangan craft kita ke depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Unggul 50,02% Versi Quick Count LSI
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Lokasi Nyoblos Tiga Paslon Pilkada Bantul 2024
- Pemda DIY Berikan Penghargaan kepada 28 Individu Berprestasi di Bidang Kebudayaan
- Lagi, Bawaslu Sleman Dalami Dugaan Praktik Politik Uang, Kali Ini Terjadi di Seyegan
- Tingkatkan Respons Penanganan Korban, Dispar DIY dan RSA UGM Latih 70 Pengelola Wisata Air
- Kawal Perolehan Suara Hasto Wardoyo & Wawan Harmawan, PDIP Sebar 1.422 Saksi
Advertisement
Advertisement