Dinilai Makin Rasional, Iming-Iming Uang Tak Pengaruhi Pilihan Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Penyelenggaraan Pemilu 2024 di DIY tidak hanya berjalan dengan aman damai dan lancar. Dari sisi pemilih, juga semakin rasional dalam menentukan hak pilihnya. Hal ini terlihat dalam survei Kajian Perilaku Pemilih Pemilu 2024 yang dilaksanakan Kesbangpol DIY bekerja sama dengan sejumlah akademisi.
Koordinator dan Peneliti Survei Kajian Perilaku Pemilih Pemilu 2024, Ranggabumi Nuswantoro mengatakan survei ini dilakukan dengan melibatkan 800 responden yang tersebar di seluruh daerah pemilihan di DIY.
Advertisement
Adapun metode yang digunakan dengan model Considerations Set Model (CSM) dengan cara membagikan kuisoner berisikan tentang pernyataan seputar kepemiluan yang dilaksanakan 4-18 November 2024. “Ada petugas yang bertemu langsung dengan responden. Untuk memastikan tidak ada manipulasi data, petugas waji melakukan geo tagging dan ada tim yang melakukan pengecekan secara sampling,” kata Rangga kepada wartawan di sela-sela Rilis Hasil survei Kajian Perilaku Pemilih Pemilu 2024 di Hotel Grand Serela di Jalan Magelang Km. 4 No.145, Mlati, Sleman, Jumat (29/11/2024).
Dia menjelaskan berdasarkan hasil survei ini disimpulkan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 berhasil secara kuantita maupun kualitas. Untuk kuantita, bisa dilihat dari tingkat partispasi pemilih yang angkanya di atas rata-rata nasional.
Sebagai gambaran, untuk Pileg partisipasinya mencapai 87% dan pemilihan pilres di angka 88,9%. Adapun dari sisi kualitas, bisa terlihat dari keputusan memilih warga yang semakin rasional.
Rangga tidak menampik di dalam kuisioner terdapat pertanyaan berkaitan dengan politik uang. Apakah warga memilih kandidat berdasarkan barang atau jasa yang diterima. Menurut dia, mayoritas responden tidak setuju karena memilih berdasarkan atas pemahaman politik yang dimiliki.“Jadi ini menjadi tanda bahwa bukti iming-iming uang atau barang tidak memberikan pengaruh dalam penentuan pilihan,” katanya.
Dia menyimpulkan proses penetuan pilihan diawali oleh pengetahuan politik yang dimiliki masyarakat. Penggalian pengetahuan ini diperoleh melalui bergai saluran informasi mulai dari media massa, media sosial, sosialisasi KPU hingga baner maupun spanduk yang dipasang oleh calon maupun partai politik.
Modal pengetahuan politik ini pun dijadikan dasar untuk melakukan penelurusan rekam jejak, profil calon hingga keberaadan partai politik. Selanjutnya, di Masyarakat juga ada diskusi maupun interaksi hingga akhirnya bermuara pada penetuan sikap politik dan pilihannya. “Porses politik di DIY ini sangat ideal sehingga bisa jadi percontohan nasional karena pilihan didasari pada rasionalitas,” katanya.
Di sisi lain, warga DIY juga senang dengan kegiatan kampanye yang simpatik yang jauh dari kesan hura-hura ditandai aksi knalpot blombongan di jalanan. “Kesadaran warga untuk memilih sangat tinggi dan menyukai dengan kegiatan yang kental akan budaya dan kearifan lokal, tapi dalam menjatuhan tidak terikat pada sikap primodial yang berbasis suku maupun agama. Sebab, pilihan lebih mengacu pada rasionalitas dengan penelusuran rekam jejak dan lainnya,” katanya.
Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi menyambut baik hasil survei Kajian Perilaku Pemilih Pemilu 2024 yang dilaksanakan Kesbangpol DIY. Menurut dia, hasil ini sejalan dengan pemetaan yang dilakukan KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih. “Kami kedepankan nilai-nilai kearifan lokal dengan basis budaya. Hasilnya pun pemilu DIY berjalan dengan sukses,” katanya.
Menurut dia, angka partisipasi pemilih di DIY merupakan tertinggi kedua setelah di Papua. “Sejak dilaksanakan pemilihan secara langsung di 2004, tingkat partisipasi di DIY selalu di atas rangka-rangka nasional,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sore Ini, Aliansi Bela Palestina Gelar Aksi di Kedubes AS Jakarta
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menangi Pilkada Sleman, Harda-Danang Menyiapkan Program 100 Hari
- Pilkada 2024, Bawaslu Gunungkidul Perkirakan Angka Partisipasi Pemilih Anjlok
- Jumlah Wisatawan ke Jogja Ditargetkan Bisa Sembilan Juta Orang hingga Akhir 2024
- Pemkab Bantul Upayakan Renovasi Bangunan Sekolah di 17 Kapanewon pada 2025
- Kalurahan di DIY Bersinar, Wukirsari Masuk Wisata Terbaik Dunia, Purwosari Kuasai Kemandirian Pangan
Advertisement
Advertisement