Anggaran Terbatas, Dinkes Bantul Hanya Buka Satu Pos Kesehatan di Libur Akhir Tahun ini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul hanya akan mendirikan satu unit pos pelayanan kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru di akhir tahun karena terbatasnya anggaran.
Kepala Pelayanan Kesehatan Rujukan, Dinkes Bantul, Yosep Dony Kurniadi mengungkapkan Dinkes Bantul hanya akan mendirikan satu pos pelayanan kesehatan di pos terpadu di perempatan Druwo selama momen libur Natal dan Tahun Baru.
Advertisement
Di pos tersebut, pihaknya akan menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi wisatawan. “Kami siapkan personil dan obat-obatan P3K ringan disana,” ujarnya, Senin (16/12/2024).
Dony mengaku pendirian pos pelayanan kesehatan pada Nataru tahun ini berbeda dengan momen serupa di tahun sebelumnya, dimana Dinkes Bantul mendirikan dua pos.
“Ini tahun politik, anggaran terbatas, sehingga kami hanya standby di Pos Druwo. Tahun sebelumnya, minimal [pos pelayanan kesehatan] juga ada di satu lokasi wisata,” ujarnya.
Dony menuturkan momen libur Natal dan Tahun Baru tahun lalu, pihaknya juga mendirikan pos pelayanan kesehatan di Pantai Parangtritis dengan menyiagakan beberapa tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kondisi kegawatdaruratan di sana.
Namun, di tahun ini, ketika terjadi kondisi kegawatdaruratan, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasnakeys) terdekat untuk menangani.
Selain itu, menurutnya, pada 25 dan 26 Desember 2024, juga 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025 ada 16 unit puskesmas dan seluruh rumah sakit (RS) di Bantul dengan pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) yang akan bersiap siaga. Selain itu, pelayanan persalinan, dan rawat inap di puskesmas dan RS juga akan tetap buka selama momen tersebut.
Kemudian, pada kurun waktu tersebut, pelayanan lainnya di puskesmas dan RS akan dibuka sesuai dengan kebijakan masing-masing kebijakan masing-masing.
Ia juga telah berkoordinasi dengan pelayanan Public Safety Center (PSC) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul untuk mengoptimalkan pelayanan selama momen tersebut.
Wisatawan dapat menghubungi PSC dan PMI Bantul ketika mengalami kondisi kegawatdaruratan. Namun, menurutnya, ketika respon time 15 menit tidak mampu dipenuhi oleh keduanya, maka Dinkes Bantul akan berkoordinasi dengan puskesmas atau RS terdekat untuk menangani kondisi tersebut.
“PSC dan PMI akan siaga 24 jam di markasnya, ketika ada panggilan dari masyarakat dan respon time 15 menit tidak terpenuhi, maka kami akan panggil jejaring lain [puskesmas dan RS],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dorong Kemandirian Ekonomi, Alap-Alap Jokowi Gagas Kampung Alpukat di Jateng
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Pejalan Kaki di Sedayu Bantul Hanyut Masuk Gorong-gorong, Sampai Malam Ini Korban Belum Ditemukan
- Berpihak ke Disabilitas, Dinkop-UKM DIY Gelar Pameran UMKM di Stadion Sultan Agung Bantul
- Punya Ketua Baru, HDCI Sleman Teguhkan Fokus pada Kegiatan Sosial
- Libur Akhir Tahun di Sleman, Okupansi Hotel Tembus 87%
- Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Berangkat
Advertisement
Advertisement