Hipertensi dan Stroke Jadi Penyakit Paling Banyak Dilayani di RSPS Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hipertensi dan strok menjadi dua penyakit yang terbanyak diidap oleh pasien RSUD Panembahan Senopati (RSPS) Bantul selama 2024. Kedua penyakit ini tidak hanya dilayani dalam pelayanan rawat inap tetapi juga rawat jalan di RSPS Bantul.
Direktur RSPS Bantul Atthobari mengatakan selama 2024, pihaknya mencatat untuk pelayanan rawat jalan, hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak diderita. Disusul, diabetes melitus, stroke dan jantung. "Ini merupakan jenis-jenis penyakit degeneratif yang ada kaitannya dengan pola hidup dan usia," katanya, Kamis (19/12/2024).
Advertisement
Terkait dengan angka pasien yang menderita penyakit tersebut, Atthobari enggan mengungkapkan jumlahnya. Dia hanya berharap agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat agar penyakit tersebut tidak timbul. "Untuk akhir tahun, kami mewaspadai adanya peningkatan penyakit. Mengingat pada akhir tahun biasnya memang ada peningkatan, seiring dengan pergerakan orang," jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Pelayanan Medis RSPS, Budi Nur Rokhmah mengatakan untuk pelayanan rawat inap, pihaknya mencatat hipertensi juga masuk dalam lima besar penyakit yang paling besar ditangani. Selain hipertensi, ada stroke, gagal ginjal kronik, pneumonia dan penyakit neonatal. "Meskipun di November kemarin ada peningkatan untuk demam dengue," imbuhnya.
Lebih lanjut Atthobari menambahkan, saat ini RSPS Bantul memiliki 290 tempat tidur (bed) yang terdiri dari berbagai bangsal dan penyakit. Sementara untuk tingkat ketergunan tempat tidur (bor) rata-rata selama 2014 mencapai 65%. "Ini masih dalam batas normal. Kami masih memiliki 30-35% ruang kosong, yang nantinya bisa kami maksimalkan jika ada kejadian massal," ucap Atthobari.
Sementara disinggung mengenai pelayanan RSPS Bantul selama libur Natal dan Tahun Baru, Atthobari menyatakan jika pihaknya tetap membuka pelayanan hemodialisa atau cuci darah, sedangkan pelayanan lain akan tutup selama libur nasional. "Untuk pelayanan poliklinik dan rehabilitasi medik tutup pada tanggal 25,26 Desember dan 1 Januari. Pelayanan IGD buka 24 jam, tim pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif akan siaga 24 jam," katanya.
Selain itu, lanjut Atthobari, pelayanan instalasi dan unit pelayanan lain berjalan sebagaimana mestinya. "RSUD juga menyiapkan tim internal hospital disaster plan dan sarana transportasi jika ada bencana massal," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Budi Arie Diperiksa Polisi Sebagai Saksi Kasus Judi di Komdigi
Advertisement
Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area
Advertisement
Berita Populer
- Bersertifikasi IG, Kualitas Kopi Robusta Merapi Tak Perlu Diragukan
- PSS Tekuk PSIS dan Keluar dari Zona Degradasi, Begini Komentar Pelatih
- Difungsikan Akhir Tahun, Badan Jalan Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan Siap Dilewati
- Dosen UGM Kembangkan Melon untuk Bahan Baku Parfum, Punya Aroma Khas
- Tingkatkan Literasi, Pemkot Jogja Resmikan Pojok Baca Digital
Advertisement
Advertisement