Tingkatkan Kualitas Sanitasi, Pemkab Gunungkidul Siapkan Rp920 Juta
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul terus berupaya meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat agar lebih aman. Sanitasi aman berarti fasilitas sanitasi yang dimiliki oleh rumah tangga yang terhubung dengan septic tank. Untuk itu, Pemkab mengalokasikan Rp920 juta dari APBD untuk pembangunan tangki septik pada 2025.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Ashari Nurkhalis mengatakan ada 92 kepala keluarga (KK) yang menjadi penerima manfaat tangki septik individu pada 2025.
Advertisement
DPUPRKP mencatat capaian akses sanitasi aman per 2023 menyentuh 9,16%. Target capaian akses sanitasi yang termuat dalam RPJMD Gunungkidul pada 2024 sebsesar 895,39%. Realisasinya sudah 96,13% yang terbagi dalam akses aman sebesar 9,16% dan akses layak 86,97%. "Kalau target dalam rencana strategis hingga 2025 itu 89,98% untuk cakupan KK yang memiliki akses pengelolaan air limbah layak,” kata Ashari dihubungi, Senin (23/12/2024).
Ashari menegaskan intervensi sanitasi aman bukan hanya dilakukan DPUPRKP Gunungkidul namun juga pemangku kepentingan lain.
Subkor Penyehatan Lingkungan dan Permukiman DPUPRKP Gunungkidul, Yuliana Dwi Arsanti mengatakan APBD sebesar Rp920 juta tersebut akan diberikan ke Kalurahan Karangasem, Paliyan dan Kalurahan Semanu, Semanu. “Per kalurahan akan mendapat 46 unit. Jadi totalnya 92 kepala keluarga penerima manfaat,” kata Yuliana.
Dia menerangkan pemlihan kedua kalurahan tersebut lantaran Karangasem dan Semanu masih masuk desa/kalurahan lokus stunting atau tengkes dengan capaian akses sanitasi rendah.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan pihaknya juga ikut dalam upaya memperluas akses sanitasi aman melalui beberapa program seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan STBM.
Kelima pilar tersebut, antara lain stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, lalu pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
835.400 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di H-3 Hari Raya Natal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Update Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 23 Desember 2024, Ada Penambahan Jadwal di Libur Natal dan Tahun Baru
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Senin 23 Desember 2024: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Senin 23 Desember 2024
- Terbaru Jadwal Kereta Bandara Senin 23 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
Advertisement
Advertisement