Advertisement

Promo Desember

Budidaya Nilam 4 Hektar di Kalibawang Tambah Penghasilan Warga

Triyo Handoko
Senin, 23 Desember 2024 - 11:47 WIB
Sunartono
Budidaya Nilam 4 Hektar di Kalibawang Tambah Penghasilan Warga Budidaya nilam di Kalurahan Banjarharjo, Kapaneown Kalibawang yang menghasilan minyak atsiri diharpakan menambah penghasilan warga di sana. Dok Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Budidaya tanaman nilam di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang dilakukan di lahan seluas empat hektar. Panen tanaman yang menghasilkan minyak yang bernilai harga tinggi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari pada sela-sela tanaman lain.

Minyak tanaman nilam yang disebut atsiri banyak digunakan untuk bahan baku kosmetik, wewangian anti serangga, hingga dupa. Petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kalibawang, Suryono menyebut budidaya ini dilakukan di tanah kas desa yang sebelumnya tak digunakan dan gersang.

Saryono menerangkan budidaya nilam ini dimulai pada 2024 ini yang proyeksinya dapat menghasilkan 15 sampai 20 ton daun basah tiap hektarnya untuk diproduksi jadi minyak atsiri. "Kalau daun kering dengan kadar minyak 2,5% sampai 4% bisa dihasilkan lima ton tiap hektarnya, ini cukup potensial meningkatkan pendapatan warga," jelasnya, Minggu (22/12/2024).

BACA JUGA : Presiden Prabowo Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan Paling Lambat di 2029

Advertisement

Produksi minyak atsiri di Banjarharjo, jelas Saryono, dapat mencapai 100 sampai 200 kilogram perhektarnya untuk setahun. "Harganya sekitar Rp2.000 per kilogramnya, jadi lumayan menambah penghasilan apalagi ini hanya menumpang lahan tanaman lain," terangnya.

Nilam ini dibudidayakan pada lahan yang sedang ditanam kelengkeng, lanjut Saryono, yang terbukti pertumbuhannya cukup optimal. "Karena secara lingkungan wilayah Banjarharjo ini cocok ditanam nilam, ketinggiannya sesuai sekitar 100-400 diatas permukaan laut, curah hujannya juga bagus, termasuk kelembapannya," paparnya.

Sementara Lurah Banjarharjo, Susanto menerangkan budidaya nilam ini sesuai dengan arahan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat berkunjung ke wilayahnya itu. "Budidaya ini juga dapat fasilitasi Dana Keistimewaan karena prinsipnya memanfaatkan tanah kas desa yang sebelumnya kurang produktif sekarang jadi lebih produktif," tuturnya.

Budidaya nilam di Banjarharjo, menurut Susanto, dilakukan warganya yang diterima dengan baik. "Warga sangat senang karena nilam ini memang untuk yang jangka pendek, sedangkan yang jangka panjang ada kelengkeng dan pohon buah-buahan lain yang nantinya didesain jadi agrowisata," katanya.

Nilam dipilih karena menanamnya mudah dan dalam setahun dapat panen empat kali. "Biaya budidayanya juga murah, penangannya juga gampang termasuk saat panen nanti tinggal dipotong saja," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian PU SIapkan Logistik dan SDM untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

News
| Senin, 23 Desember 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement