Advertisement

Profil Almarhum Guru Besar Filsafat Pancasila UGM Profesor Kaelan, Usulkan Revitalisasi Negara Kebangsaan

Catur Dwi Janati
Kamis, 26 Desember 2024 - 12:57 WIB
Sunartono
Profil Almarhum Guru Besar Filsafat Pancasila UGM Profesor Kaelan, Usulkan Revitalisasi Negara Kebangsaan Suasana upacara penghormatan terakhir Guru Besar Filsafat Pancasila dan Ketatanegaraan UGM, Prof. Kaelan di Balairung, Gedung Pusat UGM pada Rabu (25/12/2024). - Istimewa // UGM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kabar duka datang dari UGM. Guru Besar Filsafat Pancasila dan Ketatanegaraan UGM, Profesor Kaelan meninggal dunia. Almarhum meninggal dunia pada Rabu (25/12/3024) sekitar pukul 08.50 WIB di RSUP Sardjito di usia 78 tahun. 

Rasa duka dan kehilangan mendalam, dirasakan oleh koleganya. Salah satu kolega Prof. Kaelan di Fakultas Filsafat UGM, Prof. M. Mukhtasar Syamsuddin mengenang sosok almarhum yang dikenal sebagai pribadi baik dan aktif mengabdi untuk UGM. "Kita telah kehilangan salah satu putra terbaik UGM, yang aktif mengkaji filsafat Pancasila," Kata Mukhtasar. 

Advertisement

BACA JUGA : Kabar Duka: Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal Berpulang

Sekretaris Dewan Guru Besar (DGB) UGM mewakili pimpinan dan keluarga UGM, Prof. Wahyudi Kumorotomo menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian Prof. Kaelan. Ilmu dan pengetahuan yang ditularkan Prof. Kaelan semasa hidup semoga menjadi ladang amal bagi mendiang. 

"Atas nama keluarga besar UGM, kami mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya bagi guru dan teladan kami semua. Semoga ilmu dan pengetahuan yang telah dibagikan menjadi ladang amal bagi beliau," ucap Wahyudi. 

Prof. Kaelan lahir di Magetan, 27 Januari 1946. Sempat menjadi pengajar di Fakultas Filsafat dan Sekolah Pascasarjana UGM, pada 10 Juli 2007 dirinya dikukuhkan sebagai guru besar. Pidato Prof. Kaelan kala itu berjudul "Kesesatan Epistemologi Di Era Reformasi Dan Revitalisasi Nation State". 

Dalam pidatonya tersebut, Prof. Kaelan menyinggung bagaimana era global yang telah melanda seluruh bangsa di dunia membawa Indonesia ke arah runtuhnya negara kebangsaan (nation state), lunturnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan dan kepribadian Indonesia yang merupakan local wisdom atau karya besar bangsa.

"Agar bangsa Indonesia dapat mewujudkan suatu masyarakat demokratis, religius dan berkeadaban di dalam proses reformasi di era global saat ini, maka harus dilakukan revitalisasi negara kebangsaan [nation state] yang fondasinya telah diletakkan di atas dasar filosofi negara," ungkap Prof. Kaelan kala itu. 

Kini pengajar Filsafat itu telah berpulang. Upacara penghormatan terakhir di Balairung, Gedung Pusat UGM selanjutnya dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga UGM di Sawitsari, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Banjir Rendam 2 Sekolah di Kulonprogo

Banjir Rendam 2 Sekolah di Kulonprogo

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Desain Besar Otonomi Daerah Perlu Atur Soal Evaluasi Pemda

News
| Kamis, 26 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement