Advertisement
Desa Wisata di Bantul Sepi Saat Liburan Akhir Tahun, Ini Solusi yang Disarankan Dispar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Desa wisata di Bantul dinilai kurang diminati wisatawan selama momen libut Natal dan Tahun Baru kali ini. Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menilai sebagian besar wisatawan lebih memilih mendatangi objek wisata ketimbang desa wisata.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Sumber Daya Pariwisata Dispar Bantul, Karman menyampaikan kunjungan wisatawan ke desa wisata cenderung landai selama momen libur Natal dan Tahun Baru. Tak hanya tahun ini, dia menilai fenomena itu terjadi setiap tahun.
Advertisement
Hal itu menurutnya lantaran selama libur akhir tahun, wisatawan dalam jumlah banyak atau mass tourism cenderung lebih menyukai berkunjung ke objek wisata. "Karakteristik wisatawan cenderung tidak terlalu lama [durasi] liburan ke tempat wisata. Dia [wisatawan] penginnya [berkunjung] ke beberapa titik dalam sehari," ujarnya, Senin (30/12/2024).
Sementara untuk berkunjung ke destinasi wisata, wisatawan memerlukan waktu yang lebih lama. Di sana wisatawan perlu menghabiskan waktu minimal sekitar tiga jam, atau bahkan beberapa paket wisata menawarkan agar wisatawan menginap di sana untuk menikmati beberapa atraksi yang ada.
Dia menilai hal tersebut membuat segmentasi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata dan desa wisata berbeda. Wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata biasanya keluarga atau rombongan.
BACA JUGA: Berstatus Desa Wisata Terbaik, Wukirsari Sepi Saat Akhir Tahun, Pengelola: Januari Fully Booked
Di destinasi wisata biasanya konsep yang diterapkan berupa mass tourism atau wisatawan yang berkunjung dalam jumlah yang banyak. Pelayanan yang ditawarkan pada wisatawan pun standar dan harga pelayanannya pun standar.
Sementara untuk kunjungan ke desa wisata biasanya dilakukan oleh rombongan pekerja instansi tertentu, pelajar atau kelompok tertentu. Mereka mengunjungi destinasi wisata untuk belajar mengenai lokalitas yang ada. Mereka biasanya telah memesan beberapa bulan sebelum berkunjung ke desa wisata. "Desa wisata punya segmen tersendiri, libur sekolah tidak banyak [kunjungan ke desa wisata], yang banyak ke destinasi wisata," ujar dia.
Wisata Berdurasi Pendek
Meski begitu, dia pun berupaya agar desa wisata mampu menarik perhatian wisatawan selama momen liburan. Dia pun telah mendorong agar pengelola desa wisata menciptakan paket wisata yang dapat dikunjungi wisatawan dalam waktu yang singkat. "Di Krebet ada merti dusun yang tidak terlalu lama [durasi penyelenggaraannya]," katanya.
Dengan begitu, menurutnya, desa wisata dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bantul.
Dia pun mendorong agar pengelola desa wisata menggagas inovasi dalam atraksi yang ditampilkan. Bila perlu, menurutnya, atraksi wisata yang ada dapat melibatkan wisatawan yang berkunjung ke sana. "Wisatawan mencari eksperimen [pengalaman] saat datang ke desa wisata. Ketika mereka bisa melihat, dan melakukan sesuatu [di desa wisata], itu akan memberikan kenangan tersendiri, itu akan banyak dikunjungi," ujarnya.
Selain itu, beberapa desa wisata juga menggagas konsep pelepasan lampion, penyalaan kembang api dan live music pada momen malam tahun baru. Beberapa atraksi tersebut dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Bantul selama momen Natal dan Tahun Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Sabtu 19 April 2025
- 6.055 Wisatawan Padati Kawasan Pantai Parangtritis pada Jumat 18 April 2025
- Jadwal dan Tarif Angkutan DAMRI, Sabtu 19 April 2025
- Pemadaman Listrik Hari Ini, Sabtu 19 April 2025: Kota Jogja Kena Giliran
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Sleman, Sabtu 19 April 2025
Advertisement