Advertisement
SMP di Kota Jogja Belum Menggelar Program Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah pusat mulai menggulirkan program makan bergizi gratis (MBG) pada hari ini (6/1/2025). Meski demikian, beberapa SMP di Kota Jogja belum melaksanakan program tersebut.
Pelaksana Harian Kepala SMPN 4 Jogja Supriyati mengatakan program MBG masih belum digulirkan di sekolahnya hingga saat ini. Petunjuk teknis program itu juga belum dia terima dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Jogja. Sejauh ini persiapan baru sebatas pendataan.
Advertisement
Supriyati mengaku pihaknya sempat mengisi link pendataan. Di dalamnya berisi data siswa keseluruhan serta pernah atau belum pernah menyelenggarakan MBG. "Pendataan dilakukan pada 30 Desember," ujarnya saat ditemui di SMPN 4 Jogja, Senin (6/1/2025).
Di sisi lain, Supriyati menyebut program ini sangat bermanfaat jika terlaksana dengan baik. Setidaknya bisa membantu orang tua untuk memastikan asupan gizi anaknya tercukupi. Namun, dia berharap jangan sampai program ini justru dilimpahkan kepada sekolah. Utamanya terkait dengan proses masak MBG. Supriyati mengatakan jika itu dilimpahkan pada guru, maka dikhawatirkan guru tak akan sanggup.
"Kalau suruh masak sendiri ya belum siap. Belum dapat apa-apa (juknis). Kami juga belum berani untuk kesana [komunikasi dengan komite]," ujarnya.
Wakil Kepala Bidang Sarpras dan Humas SMPN 6 Jogja Widawati juga belum menerima petunjuk teknis terkait dengan pelaksanaan program tersebut. Uji coba MBG pun belum pernah digelar di SMPN 6 Jogja. Hanya saja, pihak sekolah kerap menggelar makan bergizi bersama di sekolah. Tiap-tiap siswa diminta membawa bekal secara mandiri dengan menu bergizi seimbang.
"Kalau kami biasanya, kalau ada kegiatan itu, makan bergizi tapi anak anak bawa sendiri. Itu sudah biasa kami laksanakan. Tapi kalau makan siang dari kementerian itu belum ada," ujarnya.
Pihaknya masih terus menunggu instruksi lanjutan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Apalagi, SMPN 6 Jogja punya murid yang mencapai 700 siswa. "Kita nunggu [petunjuk teknis] dari sana. Uang dari mana nanti, 700 anak kan, satu orang misalnya Rp 10.000 misal ya, sudah berapa juta," ungkapnya.
Saat ditemui di Kantor Dinas Dikpora Kota Jogja pada Senin siang (6/1/2025), Kepala Dinas Dikpora Budi Santosa Asrori mengatakan belum ada update informasi apapun terkait dengan program MBG. Petunjuk teknis juga belum dia terima hingga hari ini.
Sebelumnya, Budi mengatakan persiapan yang telah dilakukan saat ini masih sebatas pemberian data-data sasaran program MBG. Dia menyebut, nantinya akan ada lebih dari 71.000 siswa SD dan SMP di Kota Jogja yang akan disasar. Tak hanya itu, Dinas Dikpora juga telah melakukan refocusing anggaran. Namun, saat ditanya detail soal anggaran MBG, Budi belum bisa menjelaskan secara rinci.
BACA JUGA : Program Makan Siang Gratis Diharapkan Tidak Merepotkan Sekolah
"Anggaran tidak tahu, refocusing dikurangi seluruh OPD, terus dikumpulkan jadi satu. Harusnya nanti kan dipindah ke siapa lembaga institusi yang berwenang melakukan itu, semua OPD refocusing, kita juga," ucapnya.
Budi memastikan hingga kini masih menunggu instruksi lanjutan terkait pelaksanaan MBG. Termasuk berkaitan dengan teknis pelaksanaannya, misalnya dalam hal pengadaan dapur dan komposisi makanan yang akan disajikan.
"Belum [instruksi lanjutan]. Bukan kompetensinya Dinas Dikpora mengelola makanan. Kan kita tidak tahu makanan bergizi kaya apa, bahan mentah kaya apa, komposisi kayak apa setiap hari, bukan kompetensi kami," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soal Wacana Peserta Haji Usia Maksimal 90 tahun, DPR Meminta Menag Lobi Arab Saudi
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Warga Terdampak Tol Jogja Solo di Pinggir Ring Road Maguwoharjo Mulai Bongkar Bangunan
- Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren
- Belum Temukan Kasus, Dinkes Bantul Tetap Waspadai HMPV
- Sudah 30 Sapi Mati, DPRD Bantul Dorong Penetapan KLB PMK
- Sosok Minta Harsana: Mengenalkan Kuliner Tradisional Seakar-Akarnya
Advertisement
Advertisement