Advertisement
Tuntaskan Persoalan Sampah, DLH Jogja Siapkan Transporter dari Rumah ke Depo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja akan mengupayakan terhubungnya sampah rumah tangga dan depo dengan menugaskan transporter atau petugas pengangkut sampah.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko menyebut kini pihaknya tengah melakukan pemetaan transporter yang nantinya akan mengangkut sampah dari rumah tangga ke depo. Pada Januari ada dua kemantren yang dipetakan. Lalu, pada Februari ada lima kemantren, dan Maret tujuh kemantren.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Bantul Optimistis ITF Bawuran Beroperasi Februari 2025
"Memasuki April, seluruh kemantren sudah memiliki transporter yang akan rutin mengambil sampah dari rumah tangga untuk disetorkan ke depo," ujar Haryoko.
Haryoko menyebut transporter akan dibekali kartu identitas dan terkoneksi dengan depo. Sebelum ada pembatasan sampah di depo jumlah transporter atau penggerobak mencapai 550 hingga 600 orang.
Haryoko mengaku DLH kini tengah berupaya agar seluruh transporter dapat kembali aktif bahkan bisa menjadi pekerjaan utama. Ke depan, selain mengangkut sampah rumah tangga transporter juga dimungkinkan menjadi mitra DLH sebagai petugas pemungut retribusi.
"Jadi ada dua tugas yakni mendistribusikan sampah dari wilayah ke depo serta memungut retribusi di tiap rumah tangga. Terutama ketika nanti regulasi terkait retribusi sudah direvisi. Kalau selama ini kan kita yang door to door," imbuhnya.
Haryoko menargetkan seluruh sampah di Kota Jogja bisa terkelola seluruhnya pada April 2025. Hingga saat ini, volume sampah di Kota Jogja mencapai 245 ton perhari. Sementara, dengan mesin insinerator yang berlokasi di Giwangan sampah mampu berkurang 30 ton perhari.
Sedangkan insinerator di Sitimulyo mampu mengurangi sampah hingga 55 ton perhari, terdiri dari pengelolaan sampah sebanyak 30 ton dan sampah yang diolah menjadi RDF sebanyak 25 ton.
"Di TPS 3R Nitikan mengolah 55 ton perhari, TPS Kranon 25 ton per hari, dan TPS Karangmiri 15 ton per hari. Di samping itu masih ada 45 ton per hari yang dikelola dengan sistem kerja sama pihak swasta," tuturnya.
Dengan skema pengolahan sampah tersebut masih ada 20-an ton sampah yang belum terkelola dan menumpuk di depo. Haryoko memastikan seluruhnya akan segera terselesaikan dan hanya menunggu waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenkes Sebut Pengeluaran Keluarga untuk Beli Rokok Lebih Besar Ketimbang Belanja Telur
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Aktivasi IKD Kota Jogja 2024 Baru 5,29%
- Biaya Haji Turun, Jemaah Haji Sleman Tak Lagi Bayar Penuh Rp89 Juta
- Resmi Dilantik, Ini Peran Dewan Pendidikan Kulonprogo
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Rabu 9 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- BREAKING NEWS: PSS Sleman Resmi Terbebas dari Larangan Transfer Pemain
Advertisement
Advertisement