Advertisement
17 Lakon Dari 14 Ragam Wayang Tradisional Jawa Akan Ditampilkan Dalam Festival Mawayang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Festival MAWAYANG kembali digelar di Balai Budaya Minomartai, Ngaglik, Sleman pada Jumat – Sabtu (10-11/1/2025). Dalam festival ini, panitia menghadrikan 17 lakon pewayangan dari 14 ragam wayang tradisional Jawa yang berkembang di Jawa.
Ketua Pelaksana MAWAYANG 2024, Andhi Wisnu mengatakan festival ini merupkan gelaran kelima kalinya. Sebenarnya, Festival MAWAYANG akan diadakan pada November 2024, namun diundur atas alasan administrasi.
Advertisement
Festival tersebut mengusung semangat regenerasi dan keragaman. Sebab itulah ada 17 lakon dari 14 ragam wayang tradisional yang dihadirkan. Keempat belas ragam tersebut, antara lain Wayang Babad Banyumas, Wayang Beber, Wayang Cina Jawa, Wayang Golek Menak, Wayang Golek Sunda, Wayang Kancil, Wayang Krucil, Wayang Kulit Menak, Wayang Madya, Wayang Purwa Gaya Surakarta, Wayang Purwa Gaya Yogyakarta, Wayang Potehi, Wayang Rai Wong, dan Wayang Suluh.
Menurut Andhi, ragam tersebut masih belum mencakup semua ragam wayang di Jawa. Setidaknya, ragam-ragam tersebut dapat menunjukkan beraneka ragamnya wayang tradisional di Jawa.
“MAWAYANG juga mengenalkan regenerasi pedalangan. Ada tujuh belas dalang yang terlibat dan memainkan lakon-lakon dari empat belas ragam wayang itu tadi,” kata Andhi dalam keterangan tertulis.
Andhi menambahkan dalang-dalang yang turut serta dalam festival mencakup generasi senior seperti Edi Suwondo dan Eddy Pursubaryanto dan generasi muda lain seperti Bledug Aglar dan Hendrikusi Ekalya.
“Ada juga dalang perempuan seperti Elisha, Ganis, dan Siti Marfuah. Ada banyak latar belakang dalang yang meramaikan Festival MAWAYANG 2024,” kata Ketua Perkumpulan Balai Budaya Minomartani, Sri Kuncoro.
Daerah asal dalang juga bermacam seperti Ki Bhatara Sena sebagai dalang Wayang Golek dari Tanah Pasundan, Jawa Barat dan Ki Widoso Santoso sebagai dalang Wayang Potehi dari Jombang.
Seni wayang tersebut perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. UNESCO telah mengakui seni wayang Nusantara sebagai Masterpiece of the Oral and Intagible Heritage of Humanity atau karay kebudayaan yang menganggumkan di bidang cerita tutur sejak 7 November 2003.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementan Siapkan Pengadaan Alsintan Senilai Rp10 Triliun di 2025
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Jumat 10 Januari 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Jumat 10 Januari 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Jumat 10 Januari 2025, BMKG: Hujan Ringan-Sedang
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Jumat 10 Januari 2025, Cek di Sini
- Jalur dan Rute Bus Trans Jogja Terbaru 2025, Bisa Cek di Sini
Advertisement
Advertisement