Advertisement

Mewujudkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Bakal Gandeng Persatuan Insinyur Indonesia

Catur Dwi Janati
Senin, 13 Januari 2025 - 22:17 WIB
Maya Herawati
Mewujudkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Bakal Gandeng Persatuan Insinyur Indonesia Panen padi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah siap menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. PII diharapkan dapat berkontribusi dan mengusulkan gagasan program yang mendorong terwujudnya ketahanan pangan.

"Kami mencari inovasi yang tidak ada di kementerian teknis. Silakan teman-teman PII datang untuk berdiskusi dan mengusulkan program," kata Asisten Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Nur Rianto Al Arif, dalam Sarasehan Insinyur Memperkokoh Sinergi Gerakan Insinyur Bidang Hayati Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045 di UC UGM, Senin (13/1/2025).

Advertisement

Di hadapan peserta, Nur menyampaikan sejumlah poin sambutan dari Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Mardiono, yang menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional untuk mendukung beberapa program strategis pemerintah.

Beberapa di antaranya terkait makan bergizi gratis, mengurangi ketergantungan impor pangan dan membuka peluang petani lokal maupun UMKM. "Presiden Prabowo Subianto bahkan sudah menegaskan supaya pada 2027 Indonesia bisa swasembada pangan sekaligus menjadi lumbung pangan dunia," katanya.

BACA JUGA: Baru Sebulan Dipasang, Water Barier di Jalan Mangkuyudan Jogja Dua Kali Ditabrak Pengguna Jalan

Ketua Badan Kejuruan (BK) Teknik Peternakan PII, Budi Guntoro, mengatakan ketahanan pangan memiliki posisi penting bukan hanya menyangkut persoalan ekonomi, namun juga stabilitas sosial. "Jika ketahanan pangan tercipta akan mengurangi konflik sosial juga," katanya.

Sementara, Wakil Ketua Umum PII, Agus Taufik Mulyono, menekankan pentingnya kolaborasi BK Ilmu Hayati dan BK Ilmu Teknik. Menurut Agus, peran insinyur bidang ilmu hayati cukup besar dalam pengembangan teknologi meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan, kehutanan dengan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan. "Melalui kolaborasi ini maka nantinya akan terwujud praktik keinsinyuran yang cerdas, yakni adaptif, humanistik dan futuristik," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto

News
| Senin, 13 Januari 2025, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement