Advertisement
Pelayanan Tera dan Tera Ulang di Sleman Kembali Dibuka di 2025
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman kembali membuka pelayanan tera/tera ulang pada 2025. Pelayanan ini diresmikan dengan pembukaan segel dan pembubuhan Cap Tanda Tera (CTT) 2025.
Kepala Balai Standarisasi Metrologi Legal (BSML) Regional II, Mohammad Andriansyah menjelaskan pembubuhan CTT 2025 menjadi langkah untuk meningkatkan layanan, sekaligus menjamin hasil pengukuran, penakaran, dan penimbangan kepada masyarakat. Peluncuran CTT 2025 ini diharapkan bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Advertisement
"Kemarin memang sempat kami temukan SPBU yang rupanya menambahkan alat tambahan pada unit pompanya. Di satu sisi, ini perlu ditindaklanjuti. Tetapi di satu sisi, pemerintah dan stakeholder terkait perlu meningkatkan layanan kepada masyarakat," kata Andriansyah, di halaman UPTD Pelayanan Metrologi Legal Disperindag Sleman, Selasa (14/1/2025).
Pembubuhan CTT 2025 merupakan penanda bahwa alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang ada di Sleman telah diuji dan dipastikan ketepatan ukurannya. Hal tersebut sebagai bentuk perlindungan pemerintah terhadap konsumen.
"Saya meyakini bahwa pada 2025 ini Pemkab Sleman bisa mewujudkan metrologi dan alat ukur yang baik. Mudah-mudahan ini menjadi satu langkah awal yang baik,” katanya.
BACA JUGA: 2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, RR. Mae Rusmi Suryaningsih menegaskan kegiatan tera/tera ulang terus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Disperindag Sleman melalui UPTD Pelayanan Metrologi Legal lanjut Mae pada tahun 2024 telah melakukan pelayanan di sejumlah tempat.
Pelayanan tera/tera ulang telah dilakukan di 32 pasar tradisional dengan 25 pasar Pemda dan tujuh pasar desa, 10 pasar modern, 230 posyandu dengan 18 kalurahan pada lima kapanewon, 22 apotek, empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Eceran (SPBE), 51 SPBU, 23 Pertashop, 15 meter parkir dan 21 jembatan timbang.
Penyuluhan dan sosialisasi juga dilakukan kepada 350 orang dengan 250 pedagang pasar dan 100 orang pelaku UMKM.
"Selanjutnya, pengawasan dari pasar tradisional diketahui ada 80 persen UTTP yang telah dilakukan tera/tera ulang. Total UTTP yang telah ditera ulangkan ditahun 2024 ada sebanyak 17.261," ungkapnya.
Pada tahun yang sama, Mae menyebutkan bila Disperindag Sleman meluncurkan aplikasi Sistem Pelayanan Metrologi Legal Sleman (Simpelomas).
Aplikasi tersebut dirancang untuk memudahkan akses pelayanan kemetrologian bagi masyarakat. Dengan begitu, pada 2025 diharapkan semua pelayanan tera/tera ulang di Kabupaten Sleman dapat terdata secara menyeluruh.
"Pada 2024 kami juga telah meluncurkan aplikasi Simpelomas, sehingga bagi pemilik UTTP atau wajib tera/tera ulang diharapkan dapat memaksimalkan aplikasi Simpelomas," katanya.
Upaya-upaya di atas kata Mae dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat terutama konsumen yang bersinggungan dengan penggunaan alat ukur dan timbangan.
"Semoga cita-cita kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bisa terwujud, dan satu lagi masukan dari masyarakat sangat kami terima. Misalnya kasus SPBU kemarin. Artinya hal-hal yang berada di luar kendali kami begitu kami butuhkan, agar dapat mengoptimalisasi pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 14 Januari 2025, Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis, Pembangunan Kelok 23 Gunungkidul, Daftar Hitam Rekanan
- Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Penjualan Daging Sapi Imbas Merebaknya PMK di Sejumlah Daerah
- KAI Wisata Beri Diskon Hotel Transit di Selasar Malioboro
- Atasi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Pemda DIY Ajukan 100 Ribu Dosis Vaksin ke Kementan
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
Advertisement
Advertisement