Advertisement
Pelaku Wisata Jogja Gelar Kopdar, Tingkatkan Kualitas dan Sinergi Dukung Quality Tourism
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku Wisata Jogja (PWJ) menggelar Kopdar di Burza Hotel, Rabu (15/1/2025). PWJ berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan sinergi antar pelaku wisata untuk mendukung quality tourism.
Ketua PWJ, Agus Kristiono atau yang dikenal Dipo Wiro Dimejo, menjelaskan kopdar yang sudah berlangsung keempat kalinya ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar pelaku wisata di Jogja khususnya yang tergabung dalam PWJ. “Terdiri dari berbagai unit bisnis di bidang pariwisata, mulai dari andong hingga hotel,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: Quality Tourism Hingga Promosi Wisata DIY ke Luar Negeri Perlu Digenjot Tahun Ini
Dengan jumlah 533 anggota dari berbagai usaha wisata yang tersebar di wilayah DIY, sinergi anggota diperlukan untuk pengembangan industri pariwisata bersama. “Misalnya ada tamu yang booking di homestay A, tapi sudah penuh, otomatis akan direkomendasikan di homestay sesame anggota PWJ. Kita sudah yakin tingkat pelayanan dan keamanannya,” paparnya.
Ia menegaskan PWJ senantiasa mendukung upaya Pemda DIY untuk mewujudkan quality tourism. Dalam hal ini, PWJ selalu upgrade kualitas di setiap lini. “Kalau di penginapan kami meningkatkan standarisasi kenyamanan. Lalu dari sisi SDM kami selalu mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata,” kata dia.
Penasehat PWJ, Supriyono, menuturkan kopdar ini merupakan ikhtiar bersama untuk saling memberikan informasi, edukasi, fasilitasi, moderasi dan advokasi. “Agar para anggota teduh dan nyaman berorganisasi di bawah payung PWJ,” ungkapnya.
Organisasi seperti ini diperlukan untuk memberikan pengayoman dan perlindungan kepada para pelaku wisata. “Di era kebebasan digital seperti sekarang, tindak kejahatan, penipuan atau perselisihan sangat niscaya. Sehingga perlu diakomodasi melalui sebuah sistem untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya.
Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati, mengatakan DIY saat ini sedang bergeser dari yang sebelum pandemi berorientasi pada mass tourism sekarang menjadi quality tourism.
“Jadi tidak hanya apa yang kita harapkan kunjungan wisatawan, tapi juga length of stay dan spending money. Itu yang coba kita upayakan. Kalau kunjungan sudah luar biasa Jogja. Liburan atau enggak sudah dimana-mana wisatawan. Tapi apakah mereka punya dampak perekonomian di DIY?” kata dia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, para pelaku wisata dituntut untuk menghadirkan produk yang bisa menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di Jogja. “Kalau selama ini hanya beberapa tempat, yang itu-itu saja, mungkin nanti lebih ada inovasi dan experience.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Periksa Mantan Ketua KPU Arief Budiman Terkait Kasus Hasto Kristiyanto
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Kota Jogja Umumkan Penetapan Walikota Jogja Terpilih, Jadwal Pelantikan Masih Menunggu
- Menu MBG di Sleman Hari Kedua: Lauk dan Sayur Tetap Nikmat Meski Tanpa Susu
- Banyak Sampah Dibuang di Hutan Gunungkidul Akibat Minimnya Kesadaran Warga
- Perbaikan Jalan Sentolo-Nanggulan Rp2 Miliar, Warga Minta Libatkan Tenaga Kerja Lokal
- Datangi DPRD Kota Jogja, Pedagang Teras Malioboro 2 Minta Pengundian Diulang
Advertisement
Advertisement