Advertisement

Siswa SMPN 1 Sentolo Kulonprogo Keluhkan MBG: Wadah Amis, Nasi Keras hingga Tahu Kecut

Triyo Handoko
Rabu, 15 Januari 2025 - 16:57 WIB
Sunartono
Siswa SMPN 1 Sentolo Kulonprogo Keluhkan MBG: Wadah Amis, Nasi Keras hingga Tahu Kecut Wakil Kepala SMPN 1 Sentolo, Sudaryanta menunjukan menu MBG pada Rabu (15/1 - 2025) dari siswa yang tidak berangkat yang sudah dipindahkan ke dalam piring yang menurutnya jauh lebih baik dari hari sebelumnya.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah siswa SMPN 1 Sentolo mengeluhkan makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (14/1/2025) yang disebut wadah makannya amis, nasi terlalu keras teksturnya dan tahu beraroma kecut. Keluhan itu juga disampaikan pihak sekolah ke petugas yang sudah ditindaklanjuti dengan perbaikan dan keluhan tak terjadi lagi pada Rabu (15/1/2025).

Salah satu siswa yang mengeluhkan menu MBG itu adalah Feri yang duduk di bangku kelas sembilan, SMPN 1 Sentolo. Ia menyebut menu MBG pada Selasa kemarin adalah telur, tumis jipang, tahu, dan buah pisang. “Yang agak enggak suka nasi sama tahu, untuk nasi karena keras dan tahu karena kecut,” katanya, Rabu siang.

Advertisement

BACA JUGA : Menu MBG di Sleman Hari Kedua: Lauk dan Sayur Tetap Nikmat Meski Tanpa Susu

Feri mengaku meskipun mengeluhkan kondisi makanan tersebut tapi tetap memakannya. “Tetap maka, habis juga. Sama sebenarnya wadahnya itu juga amis, seperti bau sabun cuci piring itu,” ungkapnya.

Amisnya wadah makan yang diterima siswa SMPN 1 Sentolo juga dibenarkan Raka yang juga duduk di bangku kelas sembilan. “Amisnya itu sampai bikin saya mual,” ujarnya.

Lantaran mual mencium bau amis dalam wadah MBG itu, Raka mengaku tak memakan sama sekali menu yang terhidang di atasnya. “Tidak disentuh sama sekali, tapi untuk yang hari ini sudah tidak amis lagi,” ucapnya.

Menu MBG pada Rabu ini di SMPN 1 Sentolo, jelas Raka, adalah ayam, tumis sawi, tumis tempe, dan buah salak. “Kalau yang hari ini saya habiskan karena enak dan tidak amis,” katanya.

Keluhan siswa-siswa itu dibenarkan Wakil Kepala SMPN 1 Sentolo, Sudaryanta saat ditemui di ruangannya. “Selain itu siswa juga menyampaikan porsinya kurang dan perlu ditambah, keluhan-keluhan ini juga kami langsung sampaikan ke petugas program ini,” ujarnya.

Soal tahu yang kecut menurut siswa SMPN 1 Sentolo, bukan karena basi atau dalam kondisi buruk. “Bukan yang seperti itu, karena kalau basi atau seperti itu pasti ada keluhan kesehatan hari ini, tapi kenyataannya semuanya sehat,” paparnya.

Sudaryanta menjelaskan masalah lain program MBG ini di sekolahnya adalah tak terelisasinya makan pada hari pertama, Senin (13/1/2025). Padahal sebelumnya, SMPN 1 Sentolo sudah didata untuk jadi sasaran dan sudah dijanjikan akan dikirim makanan pada Senin siang tapi hingga sore tidak ada pengiriman.

Wakil Kepala SMPN 1 Sentolo itu menyebut tidak tahu alasan pasti kenapa hari pertama tidak terealisasi. “Katanya situasi hari pertama itu crowded dari petugas yang berkoordinasi dengan kami, saat itu kami juga sudah menyiapkan juga termasuk meminta siswa bawa sendok dan garpu sendiri dan menyediakan ruangan untuk menampung makanan sebelum masuk kelas,” jelasnya.

BACA JUGA : Program MBG di DIY Mulai Bergulir di Beberapa Tempat

Sebelumnya Kepala SDN Sentolo 2, Nur Akhadiyah juga menyampaikan tekstur nasi untuk makan bergizi gratis terlalu keras. “Harapan kami agar lebih pulen karena siswa SD kadang lebih pilih-pilih,” ucapnya.

Variasi menu program ini, jelas Nur, patut diapresiasi karena vareatif. “Hari pertama itu lauknya ayam, terus hari kedua ini telur. Variasi ini bikin siswa antusias dan tidak mudah bosan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Investasi Senilai Rp16 Triliun, Pabrik Vendor Apple Dibangun di Indonesia

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement