Advertisement
Tangkapan Tembus 4 Ton di 2024, Penjualan Perikanan di Gunungkidul Mencapai Rp81,5 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul mencatat hasil tangkapan ikan menembus empat juta ton di 2024. Diperkirakan perputaran uang dalam aktivitas ini menembus Rp81,5 miliar.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan, puas dengan capaian tangkapan ikan di perairan Gunungkidul sepanjang 2024. Pasalnya, tidak hanya hasil tangkapan yang melimpah, namun harga jual ikan juga ikut meningkat dibandingkan dengan harga di 2023 sebesar Rp19.610.
Advertisement
“Untuk harga jual di 2024, ikan yang tertangkap dipasarkan seharga Rp20.087. Jadi, lebih mahal ketimbang harga rata-rata di 2023,” kata Wahid, Jumat (17/1/2025).
Ia mencatat, di 2024 tangkapan ikan seberat 4.05.881 kilogram. Adapun jenis ikan yang ditangkap bervariasi mulai dari tongkol, tuna, cakalang, layur, lobster dan lainnya.
“Ini masih sementara karena proses pendataan masih berlangsung dan kemungkinan bertambah,” kata Wahid.
Menurut dia, dari hasil tangkapan ini terdapat nilai transaksi sebesar Rp81.530.861.625. Sedangkan untuk biaya operasional selama melaut diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp2.391.066.667.
“Total jumlah nelayan di Gunungkidul ada 2.267 orang. Jadi, dengan hasil yang ada, maka rata-rata pendapatan per nelayan sebesar Rp34.771.439,” kata Wahid.
BACA JUGA: Makan Bergizi Gratis Ditargetkan Mampu Sasar 15 Juta Penerima Manfaat di 2025
Ditambahkannya, nilai pendapatan nelayan ini mengalami peningkatan ketimbang besaran diperoleh di 2023 sebesar Rp32.744.828. Kenaikan tidak lepas meningkatnya harga rerata ikan yang ditangkap oleh para nelayan.
“Untuk 2023, hasil ikan yang tertangkap mencapai 4.166.198 kilogram,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, M Johan Wijayanto mengatakan, cuaca buruk beberapa kali terjadi di perairan Pantai selatan. Meski demikian, hal tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap hasil tangkapan nelayan. “Penangkapan lancar dan hasilnya juga melimpah alias tidak ada paceklik,” katanya.
Menurut dia, upaya optimalisasi dalam penangkapan akan terus dilakukan. Selain memberikan pelatihan dan pengolahan hasil tangkapan, juga ada peningkatan sarana prasarana bagi nelayan.
Diharapkan dengan berbagai program yang telah dipersiapkan, maka hasil tangkapan bisa lebih ditingkatkan.
Hal ini pun bisa berdampak terhadap pendapatan nelayan sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan benar-benar dapat diwujudkan. “Kalau hasil tangkapan meningkat, maka pendapatan para nelayan juga meningkat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Di Jakarta, PNS boleh Poligami, Asalkan Penuhi Syarat-Syarat Ini
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jadwal KA Prameks dari Jogja ke Kutoarjo, Hari Ini 17 Januari 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Jumat 17 Januari 2025
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Jogja pada Jumat 17 Januari 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur dan Jebres, Hari Ini Jumat 17 Januari 2025
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini 17 Januari 2025, Tersedia di Terminal Dhaksinarga
Advertisement
Advertisement