Advertisement
Menpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih di Parangtritis Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL– Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana meluncurkan program Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Kamis (23/1/2025).
Menpar mengatakan bahwa program GWB ini diluncurkan untuk meningkatkan kebersihan destinasi pariwisata demi kenyaman dan kesehatan pengunjung. “Kita sadari bersama bahwa kebersihan di destinasi pariwisata merupakan salah satu faktor yang membuat wisatawan nyaman. Hal ini juga menjadi pilar penting dan tertuang dalam Sapta Pesona Pariwisata,” jelas Widiyanti, dalam keterangannya.
Advertisement
Ia memaparkan, berdasarkan data dari Travel and Tourism Development Index 2024, dalam aspek Health and Hygiene sebagai salah satu pilar Enabling Environment, Indonesia mendapatkan skor 3,78 dari nilai tertinggi 7.
Lebih lanjut Widiyanti menegaskan tentang pentingnya pariwisata sebagai sektor strategis. ia berharap pariwisata menjadi sektor yang menggerakkan perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, hingga memperkenalkan keindahan alam dan budaya ke kancah internasional.
"Di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa mendapatkan itu semua, alam yang indah, budaya yang terjaga, dan kemanfaatan ekonomi. Harapannya lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke Indonesia salah satunya di Jogja”, ujarnya.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, menyampaikan komitmen BOB pada program Gerakan Wisata Bersih. Pihaknya akan berkalaborasi dengan Pemda DIY dan stakeholder terkait untuk mendukung Gerakan Wisata Bersih.
"Kami yakin kolaborasi yang kuat antarpihak akan memberikan dampak besar untuk pariwisata ke depannya,” kata Angin.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menilai keberadaan gerakan wisata bersih tersebut diharapkan bukan hanya sekedar menjaga kebersihan destinasi wisata dari sampah, melainkan dapat menanamkan pentingnya prinsip sapta pesona yang mengajarkan kebersihan dan keindahan destinasi wisata.
“Kebersihan destinasi wisata merupakan bagian dari pelayanan prima kepada wisatawan, sekaligus bentuk penghormatan terhadap alam dan budaya,” ujarnya.
Sri Sultan menambahkan dalam filosofi Jawa ada konsep memayu hayuning bawana yaitu tanggung jawab manusia untuk memperindah dunia dan menjaga keseimbangan. Dalam konteks pariwisata berkelanjutan, menurutnya, menciptakan harmoni antara pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan wisatawan serta pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang
Hadir dalam kegiatan ini Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, Gusti Kanjeng Ratu Bendara; Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono; Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa; Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin; Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Otorita Borobudur, Yusuf Hartanto; Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur, Bisma Jatmika; Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Neysa Amelia; serta Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Harfiansa Bimatara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian ESDM Sebut Izin Tambang Muhammadiyah Masih dalam Tahap Kajian
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tuntut Penyelesaian Masalah Apartemen, Korban Malioboro Park View Mengadu ke DPRD DIY,
- Pelantikan Pejabat Fungsional, Kementerian Hukum DIY Optimalkan Pelayanan
- Laga Kontra Semen Padang Tak Dihadiri Penonton, Manajemen PSS Minta Maaf
- Pemda DIY Rampungkan Persiapan Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024
- Soal Wacana Pengelolaan Tambang Oleh Kampus, Begini Respons Rektorat UGM
Advertisement
Advertisement