Advertisement

PSS Sleman Kalah dari Semen Padang di Stadion Sultan Agung Bantul

Catur Dwi Janati
Senin, 27 Januari 2025 - 16:37 WIB
Maya Herawati
PSS Sleman Kalah dari Semen Padang di Stadion Sultan Agung Bantul Suasana pertandingan PSS Sleman kontra Semen Padang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (26/1/2025). - Istimewa / PSS Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Unggul dua gol dalam waktu 15 menit di babak pertama, PSS Sleman justru pulang dengan tangan hampa seusai dikalahkan lewat skor 2-4 atas Semen Padang.

Insiden di internal tim Semen Padang di babak pertama disebut membuyarkan konsentrasi Super Elja hingga akhirnya Semen Padang membalikkan keadaan. Buntutnya, Semen Padang keluar dari SSA dengan raihan tiga poin yang diambil dari tangan Super Elja.

Advertisement

Dominanasi PSS Sleman atas Semen Padang sejatinya sudah dimulai awal laga. Penyerang PSS Sleman, Gustavo Tocantins sukses menjebol gawang Kabau Sirah di menit ke-2. Di menit ke-15, Tocantins memberikan umpan kepada Dominikus Dion yang sukses dikonversi jadi gol. Dalam kurun waktu 15 menit, Super Elja unggul dua gol.

Kewalahan meladeni permainan Super Elja, Semen Padang merespons dengan menarik Frendi Saputra di menit ke-21.

Frendi yang ditarik keluar selanjutnya terlibat adu argumen dengan salah satu ofisial dengan Semen Padang.

Keributan ini membuat laga sempat dihentikan sejenak dan wasit menghadiahi satu ofisial Semen Padang dan Frendi yang sudah ditarik keluar dengan kartu merah di menit ke-25.

Malahan, dua menit usai insiden ini tepatnya di menit ke-27 Semen Padang berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Cornelius Stewart.

Selanjutnya kedua tim saling serang di sisa babak pertama. Skor 2-1 untuk keunggulan PSS Sleman masih bertahan di babak pertama.

BACA JUGA: Jumlah Penumpang KA Meningkat di Libur Panjang, Okupansi Capai 79%

Di babak kedua, ganti merespons dengan memasukkan Riko Simanjutak dan Phil Ofusu-Ayeh di posisi sayap kanan dan bek kanan. Keduanya dimasukkan tampaknya guna menambah daya gedor Super Elja.

Namun hanya beberapa menit di babak kedua berjalan, Semen Padang menyamakan kedudukan lewat gol bek Kabau Sirah, Tin Martic di menit ke-49.

Selanjutnya permainan terbuka dimainkan kedua belah tim, baik PSS Sleman maupun Semen Padang ngotot menyerang.

Akan tetapi ketajaman Semen Padang keluar sebagai pemenangnya berkat gol Bruno Gomes di menit ke-68 dan menit ke-80. Skor 2-4 untuk Semen Padang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Pasca laga, Pelatih Kepala PSS Sleman, Mazola Junior sulit menjelaskan bagaimana mendeskripsikan jalannya pertandingan yang dilalui dirinya dan anak asuhnya.

Insiden pengusiran salah satu pemain Semen Padang di babak pertama disebut membuat konsentrasi tim terpecah.

"Susah kamu cari itu untuk jelaskan bagaimana pertandingan ini. Kalau terjadi di pertandingan seperti ini dan terdapat situasi terjadi di dalamnya, jadi saya pikir itu terjadi tadi ada itu satu pemain Semen Padang kartu merah ya itu suatu hal itu terjadi, " kata Mazola dalam Post Match Press Conference, Minggu (26/1/2025).

Seusai insiden itu tim Semen Padang bangkit, namun bagi Sleman dari situ lah momen fokus konsentrasi tim mulai terpecah.

"Jadi [momen itu] bikin mereka hidup lagi di dalam pertandingan Semen Padang dan bikin tim kita tidak berkonsentrasi lagi. Jadi saya pikir itu tidak seharusnya terjadi di pertandingan tadi," ungkapnya.

Selama BRI Liga 1-2024/2025 bergulir, tak sekalipun PSS Sleman pernah kebobolan hingga empat gol. Melawan tiga tim papan atas liga seperti Persib, Persija hingga Persebaya di PSS Sleman hanya kebobolan dua gol dari Persib, tiga gol dari Persija dan satu gol dari Persebaya.

Justru kala melawan tim yang berada di zona degradasi, Super Elja sampai kebobolan empat gol.  "Kami belum [pernah] dapat kebobolan empat gol di dalam satu pertandingan," katanya.  

Saat unggul 2-0, PSS kata Mazola punya itu kesempatan untuk mencetak gol ketiga dan keempat di babak pertama. Sayangnya gol itu tidak terjadi dan Semen Padang justru membalikkan keadaan dan menghukum PSS Sleman dengan gol demi gol.

"Ada satu kalimat di dalam sepak bola dunia. Jadi bola itu dia bisa jadi hukum sama kami juga. Jadi hukum buat kami tadi. Jadi sepak bola itu lakukan lagi peraturan yang kami tidak bisa bobol lawan tapi kami kebobolan," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan penyerang PSS Sleman, Hokky Caraka soal fokus tim yang terganggu lantaran insiden yang terjadi di babak pertama.

Menurut Hokky, tim yang semula menguasi laga justru seakan kehilangan tempo permainan seusai insiden di kubu Semen Padang.

"Sebelum ada kejadian tadi, sama yang disebut coach Mazola memang kami menguasai permainan. Tapi setelah ada kejadian itu, tempo permainan dari tim kami itu sangat berubah. Mungkin karena ada insiden itu, jadi fokus kita terganggu," ujarnya.

Namun Hokky enggan menyalahkan kekalahan ini karena insiden itu. Baginya kekalahan ini terjadi karena kelalaian tim dan evaluasi pasti akan dilakukan ke depannya.

"Tapi semua itu tidak bisa disalahkan gara-gara hal itu. Ini kelalaian dari tim PSS. Kami akan evaluasi ke depan," katanya.

Hokky mewakili tim meminta maaf kepada para suporter atas kekalahan ini.  "Saya mewakili teman-teman, ofisial, dan staf manajemen, mohon maaf sebesar-besarnya kepada supporter PSS Sleman yang telah hadir di stadion ini, kami belum bisa raih poin maksimal," tegasnya.

Dengan hasil ini PSS turun satu peringkat ke posisi 14 klasemen dengan torehan tetap 19 poin hasil dari enam kali menang, empat kali imbang dan 10 kali kalah. 

Sementara Semen Padang naik satu peringkat ke posisi 16 dengan koleksi 16 poin dari empat kali menang, empat kali imbang dan 12 kali kalah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Siapkan Skema Program Bantuan Bagi Nelayan Terdampak Pagar Laut di Tangerang

News
| Rabu, 29 Januari 2025, 00:47 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement