Advertisement

Larangan Berhenti dan Parkir Dipasang di Jembatan Srandakan

Newswire
Selasa, 28 Januari 2025 - 19:37 WIB
Maya Herawati
Larangan Berhenti dan Parkir Dipasang di Jembatan Srandakan Petugas Kepolisian memasang imbauan larangan berhenti dan parkir di atas Jembatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY. Antara - ist/Humas Polres Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Imbauan larangan berhenti dan parkir dipasang di atas Jembatan Srandakan, Bantul demi keselamatan menyusul jebolnya dam aliran air Sungai Progo Minggu (26/1/2025).

"Pemasangan imbauan larangan ini bertujuan sebagai tanda dan pesan bagi masyarakat untuk tidak mendekati daerah rawan bahaya," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Bantul, Selasa (28/1/2025).

Advertisement

Menurut dia, rasa penasaran warga yang mendatangi lokasi jebolnya dam di atas Sungai Progo wilayah Kelurahan Trimurti itu dapat mengancam keselamatan jiwa, dikarenakan tanah sekitar sudah mulai erosi.

Selain itu, kata dia, petugas kepolisian juga memasang larangan melintas di Jembatan Srandakan yang lama demi keselamatan bersama, bahkan aparat juga telah memasang "water barrier".

"Untuk keselamatan bersama dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat dimohon tidak mendekati area bahaya, tidak berhenti di atas jembatan. Serta tidak nekat turun ke sungai baik di jembatan maupun di bekas dam yang jebol," katanya.

Dia mengatakan, larangan tersebut juga mempertimbangkan apabila ada masyarakat pengendara kendaraan bermotor berhenti dan parkir di atas jembatan, juga dapat mengganggu pengguna jalan yang lainnya.

"Harapan kami para pengguna jalan yang melintas di jembatan Srandakan utamanya kendaraan roda dua tidak berhenti di bahu jalan jembatan, supaya tidak mengganggu atau menimbulkan kemacetan lalu lintas pengguna jalan lain," katanya.

BACA JUGA: Sepanjang Tahun Lalu, 89 Ribu Lebih Web Tanah Air Disusupi Link Judi Online

Sebelumnya, bendungan atau dam aliran air Sungai Progo di Kelurahan Trimurti, Srandakan Bantul dilaporkan jebol pada Minggu (26/1/2025), dikarenakan terkikis aliran deras Sungai Progo dalam beberapa hari terakhir akibat diguyur hujan.

"Debit air yang tinggi karena ini musim hujan tentu tidak menutup kemungkinan bisa memperparah kerusakan dam tersebut," katanya.

Menurut dia, di sekitar lokasi jebolnya dam bukan tempat wisata yang aman dikunjungi oleh warga, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat di kawasan tersebut, karena menjadi daerah berbahaya dan rawan bencana.

"Dimungkinkan jika aliran sungai dari utara debitnya meningkat, maka dikhawatirkan tanah di sekitarnya akan ikut ambrol. Dan di sekitar area sudah dipasang police line, harapannya dapat segera ditindaklanjuti," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Fadli Zon: Kebudayaan Indonesia Harus Bisa Mempengaruhi Dunia

News
| Kamis, 30 Januari 2025, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement