Advertisement
Pastikan Keamanan Makanan, Dinas Kesehatan Siap Turun Tangan Awasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul siap mengawal program makan bergizi gratis. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya keracunan saat program dijalankan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, sudah mengajukan anggaran senilai Rp500 juta untuk mendukung program makan bergizi gratis. Pagu ini diperlukan sebagai upaya pengawasan serta mengantisipasi hak-hal yang tak diinginkan.
Advertisement
“Tujuannya agar program lancar dan tidak ada kasus keracunan saat program dijalankan,” kata Ismono kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).
Dia menjelaskan, pengawasan dilakukan dengan mengawasi proses pengolahan makanan yang akan disajikan. Yakni, mulai dari pemilihan bahan baku hingga memasak harus benar-benar dijamin keamanannya.
“Harus terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Makanya, kami mewajibkan ada surat-surat terkait dengan sanitasi dan higienitas sebagai jaminan keamanan makanan yang akan disajikan kepada para murid,” ungkapnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Gunungkidul juga akan memberikan pelatihan dan pembekalan kepada petugas yang dipersiapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk keamanan. “Ada 49 petugas yang dipersiapkan untuk memastikan keamanan pangan serta memahami standarisasi kesehatan dalam penyediaan makanan,” ungkapnya.
Untuk antisipasi saat program dijalankan, petugas puskemas juga disiagakan agar mengambil langkah cepat saat terjadi hal yang tak diinginkan. “Sudah kami koordinasikan. Petugas puskesmas telah siap mengambil tindakan Ketika terjadi kejadian seperti keracunan agar tertangani dengan cepat,” katanya.
Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Purwanto mengatakan, hingga sekarang program makan bergizi gratis di Bumi Handayani belum dilaksanakan. Berdasarkan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, hingga saat ini masih dalam proses penyiapan sarana prasarana untuk mendukung program tersebut.
“Masih belum jalan,” katanya.
Ia berharap sebelum terlakasana harus dipersiapkan dengan benar agar program dapat berjalan lancar. “Di beberapa daerah yang telah melakukan uji coba ada kendala sehingga hal ini jangan sampai terjadi di Gunungkidul. Jadi, harus benar dipersiapkan dengan benar dan baik,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Komandan Kodim 0730/GK, Letkol Inf Roni Hermawan mengatakan, ada sekitar 50 orang yang dibutuhkan dalam pengoperasian. Rinciannya, sebanyak tiga orang dari Pusat. Sedangkan sisanya sebanyak 47 petugas akan melibatkan tenaga kerja lokal dari Gunungkidul.
“Akan ada proses pelatihan. Kami sudah berkomunikasi dengan dinas sosial maupun dinas Pendidikan untuk melaksanakan pelatihan kepada calon tenaga kerja yang akan mengawasi dapur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Minta Investigasi Penembakan WNI, Indonesia Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kesehatan Bantul Minta Warga Waspadai Leptospirosis
- Kementerian PU Melarang Penambangan Pasir di Kali Progo, Aturan Segera Terbit
- 100 Hari Prabowo-Gibran, Performa HAM dalam Peraturan Perundang-Undangan Dinilai Suram
- Pakai Tanah Kas Desa, Kalurahan Pacarejo Gunungkidul Kembangkan Melon
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 31 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement
Advertisement