Advertisement
Disbud DIY Beri Pembekalan Bagi Pendamping dan Ketua Kalurahan Budaya 2025
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY menggelar pembekalan bagi pendamping serta ketua kalurahan/kelurahan budaya 2025, di The Rich Hotel, Selasa (4/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran desa budaya dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal secara lebih terarah dan berkelanjutan.
Advertisement
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lembaga Budaya Disbud DIY, Agus Suwarto menyampaikan, total ada sebanyak 100 kalurahan budaya yang diundang serta 153 pendamping yang akan mendampingi kalurahan budaya.
Agus berharap forum ini dapat menjadi wadah koordinasi dan kolaborasi antara tim monitoring dan kalurahan yang ditempati, sehingga keduanya bisa saling mendukung dalam memajukan desa budaya.
“Masing-masing pendamping akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) bertugas pada Februari 2025. Jumlahnya mencapai 152 orang yang akan ditempatkan di berbagai lokasi. Harapannya, mereka dapat menjadi sarana pembelajaran bagi tim monitoring, ketua, dan pengelola desa budaya agar tugas-tugas yang sudah direncanakan bisa berjalan optimal,” jelasnya.
Pembekalan ini dirancang dalam bentuk workshop semi-interaktif yang menghadirkan akademisi, budayawan, dan pakar lainnya. Nantinya, peserta akan dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan tugas dan jabatan masing-masing. Selain itu, ada tim akreditasi yang bertugas mengevaluasi kondisi desa budaya saat ini, termasuk dalam aspek sumber daya manusia.
BACA JUGA: Nenek 62 Tahun Meninggal Setelah Antre LPG 3 KG, Menteri Bahlil Minta Maaf
“Akreditasi ini penting agar desa budaya dapat tumbuh, berkembang, dan maju sesuai dengan kriterianya. Dengan demikian, proses pendampingan dapat dilakukan secara lebih maksimal,” kata Agus.
Salah satu isu utama yang juga menjadi perhatian dalam pengelolaan desa budaya adalah upaya pengentasan kemiskinan. Agus menekankan bahwa pendamping memiliki peran penting dalam hal ini.
“Kemiskinan sering kali berawal dari pola pikir. Jika pola pikir masyarakat desa bisa dibenahi, saya yakin ekonomi mereka juga akan ikut tumbuh. Budaya sendiri mencakup cara berpikir masyarakat. Karena itu, saya berharap nilai budaya di desa budaya dapat disentuh dan berdampak pada karakter serta aktivitas masyarakat agar memiliki wawasan yang lebih maju,” katanya.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Kalurahan/Kelurahan Budaya Disbud DIY, Supartini menjelaskan, pembekalan ini dilatarbelakangi oleh peran penting kalurahan sebagai ujung tombak dalam menjaga budaya bangsa.
“Pengelolaan desa budaya harus dilakukan secara serius dan melibatkan berbagai aspek. Salah satu langkah penting adalah menyiapkan tenaga pendamping budaya yang kompeten. Dengan demikian, potensi budaya yang ada dapat terpelihara dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, pembekalan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait tugas pendamping budaya. Sasaran utama kegiatan ini adalah pendamping budaya, ketua pengelola kalurahan budaya, dan tim monitoring kalurahan budaya.
“Hasil yang diharapkan dari forum ini adalah tersusunnya program kerja yang lebih terarah untuk masing-masing kalurahan budaya,” kata Supartini. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Gerebek Produksi Narkotika di Sentul, Ditemukan Barang Bukti 1 Ton
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 20 Hari Berjualan tetapi Masih Sepi Pembeli, Pedagang Teras Malioboro Kembali Gelar Aksi
- Ditinggal Salat Ashar di Masjid, Sepeda Polygon Jutaan Rupiah Raib Digondol Maling
- Bisa Jadi Solusi! 9 Gerobak Transporter Siap Angkut Sampah Terpilah Warga Gunungketur
- Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Bakal Digelar Lagi di Ketandan, Catat Tanggalnya
- Dana BKK Kalurahan Dipangkas, Begini Reaksi Paguyuban Lurah Nayantaka
Advertisement
Advertisement