Advertisement

Identifikasi Empat Lokasi Padat Karya di Sleman Rampung, Ini Daftarnya

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 05 Februari 2025 - 16:27 WIB
Maya Herawati
Identifikasi Empat Lokasi Padat Karya di Sleman Rampung, Ini Daftarnya Ilustrasi program padat karya - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyampaikan tahap identifikasi empat lokasi pelaksanaan program Padat Karya telah selesai. Adapun identifikasi tiga lokasi akan direncanakan pada Mei 2025. Saat ini, Disnaker sedang mengecek dan melengkapi berkas kelompok masyarakat sebagai pelaksana Padat Karya.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Sleman, Sumaryati mengatakan identifikasi dilakukan oleh Disnaker bersama fasilitator. Fasilitator ini merupakan pihak ketiga yang memiliki kompetensi atau latar belakang teknik.

Advertisement

Identifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakan lokasi sasaran. Apabila layak, Disnaker akan memberi bantuan program tersebut. “Rencana tanda tangan kontrak tidak berubah, tetap Februari 2025,” kata Sumaryati dihubungi, Rabu (5/2/2025).

Lokasi Sasaran Padat Karya Sleman 2025

Adapun lokasi sasaran Padat Karya 2025 dengan sumber dana APBD Sleman yaitu Padukuhan Mlakan, Sambirejo, Prambanan dengan usulan cor blok jalan. Lalu, Padukuhan Salam, Wukirsari, Cangkringan dengan usulan talut jalan. Kemudian, Padukuhan Jodag, Sumberadi, Mlati dengan usulan talut.

Lokasi sasaran juga ada di Padukuhan Jlegongan, Marogorejo, Tempel dengan usulan talut jalan. Tiga lokasi sisanya ada di Padukuhan Bayeman, Bangunkerto, Turi dengan usulan cor blok jalan; Padukuhan Bedilan/ Bolu, Margokaton, Seyegan dengan usulan saluran irigasi; dan Padukuhan Watuadeg, Jogotirto, Berbah dengan usulan cor blok jalan.

BACA JUGA: Sempat Khawatir, Masyarakat Lega dengan Pembatalan Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg

Membuka Lapangan Kerja

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih mengatakan program Padat Karya bertujuan untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan.

Sutiasih menjelaskan pelaksanaan Padat Karya akan menyerap tenaga kerja, utamanya pengangguran dan setengah penganggur untuk bisa mendapatkan penghasilan. Selain itu, program tersebut dapat secara langsung memberdayakan masyarakat, terutama warga miskin atau marginal untuk ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur wilayahnya.

“Lalu juga bisa meningkatkan dan memupuk rasa kebersamaan, karena gotong royongnya. Juga meningkatkan kualitas infrastruktur pedesaan untuk mendukung perekonomian,” kata Sutiasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dukung Ketahanan Pangan, TNI AD Tingkatkan Status Lima Korem Jadi Kodam

News
| Rabu, 05 Februari 2025, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement