Advertisement
Capaian Identitas Kependudukan Digital di Gunungkidul Belum Optimal

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Gunungkidul mencatat warga yang telah melakukan aktivitasi Identitas Kartu Digital (IKD) sebanyak 8.880 orang. Jumlah ini masih jauh dari target nasional sebanyak 30% pemilik KTP-el mempunyai kartu identitas yang bisa tersimpan di gawai.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Disdukcapil Gunungkidul, Anton Wibowo mengatakan, program IKD sudah diperkenalkan oleh Pemerintah Pusat sejak 2022 lalu. Setiap daerah pun diminta untuk berperan aktif menyuksekan program ini.
Advertisement
Oleh karena itu, ada target di setiap daerah untuk melakukan aktivasi IKD sebanyak 30% dari total pemilik KTP-el. Meski demikian, ia mengakui hingga sekarang program di Gunungkidul belum berjalan lancar.
Ia berdalih, proses aktiviasi yang dilakukan belum banyak karena hingga sekarang baru tercatat 8.880. sedangkan yang sudah melakukan perekaman KTP-el mencapai 99,01%. “Awalnya kita fokus untuk aktivasi di kalangan PNS di lingkup pemkab, tapi selanjutnya juga menyasar ke Masyarakat umum. Tapi, programnya masih butuh digalakkan,” kata Anton kepada wartawan, Minggu (9/2/2025).
Menurut dia, ada sejumlah kendala masih dihadapi dalam implementasi IKD. Beberapa kendalan yang muncul seperti keterbatasan dukungan perangkat, masalah jaringan internet, dan belum banyak lembaga yang menerima penggunaan IKD sebagai pengganti KTP fisik. “Di luar Gunungkidul seperti bandara dan stasiun sudah bisa memberikan layanan untuk penggunaan IKD, tapi di Gunungkidul masih penyiapan, yang salah satunya ada di perbankan,” katanya.
Kepala Disdukcapil Gunungkidul, Markus Tri Munarja, mengatakan, penerapan IKD diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan dokumen kependudukan. Pasalnya, program ini juga sebagai upaya untuk tertib administrasi kependudukan.
Menurut dia, kepemilikan identitas digital memiliki banyak manfaat. salah satunya untuk mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan kartu penduduk secara fisik. “IKD menjadi solusi bagi generasi muda yang lebih akrab dengan layanan digital,” kata Markus.
Untuk meningkatkan aktiviasi, pihaknya terus melakukan sosialisasi. Selain itu, juga ada upaya jemput bola demi mengoptimalkan capaian IKD. “Petugas turun langsung ke berbagai kalurahan melakukan aktivasi IKD secara massal. Jadi, masyarakat tidak perlu repot datang ke kantor disdukcapil,” kata Markus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Geledah Rumah La Nyalla, Pengamat: Jangan Timbulkan Persepsi Politisasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Bantul Mencapai Rp46 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya
- Dapat SK Pengangkatan, Bupati Minta 144 CPNS Ikut Membangun Sleman
- Anomali Trafik di DIY Capai Jutaan Setiap Harinya, Pemerintah Lakukan Antisipasi Serangan Siber
- Terjerat Mafia Tanah Kas Desa, Bos Kelab Malam di Sleman dan Lurah Trihanggo Ditetapkan Tersangka
- Yuk Daftar! Ada Lomba Baris-Berbaris di SMA Negeri 11 Yogyakarta: Ajang Disiplin dan Kekompakan
Advertisement