Advertisement
Kronologi Ratusan Warga Tempel Sleman Keracunan Massal Seusai Santap Menu Hajatan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan warga diduga keracunan seusai menyantap menu yang dihidangkan di sebuah hajatan di Kapanewon Tempel, Sleman. Para korban mengalami diare, demam hingga lemas dan dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, keracunan massal ini berawal ketika masyarakat seusai mengunjungi sebuah acara hajatan pada salah satu pedukuhan di Tempel, Sleman Sabtu (8/2/2025). Adapun menu yang dihidangkan di antaranya bakso, satai, siomay, es krim dan krecek serta sejumlah aneka minuman.
Advertisement
Mereka sebagian besar mengeluhkan kondisi tubuh yang sama, yaitu mual, muntah, demam hingga diare sejak Sabtu malam hingga Minggu sore. Tercatat hingga Minggu sore pukul 16.00 WIB setidaknya ada 130 orang yang menunjukkan gejala keracunan. Dari jumlah tersebut enam orang diminta rawat inap sementara lainnya diperbolehkan pulang.
"Estimasi warga yang menghadiri acara tersebut sekitar 500 orang, Tetapi kalau undangannya sekitar 200-an. Sebagian besar warga sekitar," kata Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, Minggu (9/2/2025).
Hidangan yang disuguhkan dalam acara tersebut merupakan makanan pesanan. Komunikasi dengan warga yang menggelar hajatan pun juga telah dilakukan. "Ini pesan juga [makanannya] tetapi sudah komunikasi juga," kata Agung.
Saat ini posko didirikan di area Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo. Sedangkan pos kesehatan dipusatkan di bangunan depan klinik. Keberadaan posko ini diharapkan dapat segera menangani masalah gejala keracunan yang dialami warga. "Mudah-mudahan kejadian ini supaya bisa segera teratasi," tandasnya.
Menurut pengamatan Agung sudah banyak warganya yang dipulangkan. "Alhamdulillah sudah banyak warga kami yang pulang, ini merupakan kebahagiaan bagi kami warga segera terkondisi," ujarhnya.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati menjelaskan hingga sekitar 16.00 WIB total ada 130 warga yang menunjukkan gejala keracunan. Dari jumlah tersebut hanya 38 orang yang tidak dirujuk ke rumah sakit. Sebanyak 92 orang sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit, sebelum akhirnya banyak dari di antaranya yang dipulangkan.
Tercatat hanya enam warga yang menjalani rawat inap di rumah sakit. "Jadi enam yang sudah dirawat. Terus ini beberapa kami barusan kami masukkan dua. Dua yang di posko yang diinfus di posko," kata Diana ditemui di posko yang terletak di Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo.
Warga diduga keracunan hidangan yang disuguhkan saat hajatan. Warga yang menunjukkan gejala keracunan merupakan warga yang mendatangi acara yang sama. "Acaranya sama. Cuma kalau tamunya kan ada beberapa bukan hanya dari sini saja. Ada yang dari Muntilan, ada keluarga dari pihak hajatan juga ada," katanya.
Di sisi lain Diana menegaskan bila sejumlah makanan yang disuguhkan telah diambil sampelnya untuk diperiksa. Siomay hingga es krim diambil sampelnya. "Sampel yang diambil itu bakso, satai, siomay, es krim dan krecek. Sementara yang diambil itu, karena kecurigaannya ke arah sana," ucapnya.
"Kalau untuk minuman-minuman, itu karena sudah dari makanan dan kedaluwarsa memang masih lama, jadi tidak diambil untuk sampel," katanya.
Diare
Beberapa warga dipulangkan dari rumah sakit tetap dianjurkan singgah di posko untuk asesmen. Pasalnya meski sudah diperbolehkan pulang, beberapa warga masih menunjukkan kondisi lemas.
"Penanganannya ini kan beberapa yang tadi ke RSUD itu pulang, tetapi kondisinya kan masih lemas. Jadi sementara tetap kami arahkan ke posko dulu, tetap kami asesmen di posko," ucap dia.
"Kami infus di sini saja. Infus di sini, bisa di posko, bisa di puskesmas. Jadi biar nanti beban di rumah sakit tidak terlalu banyak. Takutnya di sana juga sudah penuh.” katanya.
Diana menerangkan kebanyakan warga menunjukkan gejala diare dan demam. "Diare sama demam yang paling banyak. Karena diare itu jadinya lemas," ujarnya.
BACA JUGA : Diduga Keracunan, 4 Siswa SD Swasta di Bantul Masuk Rumah Sakit
Kepada warga yang tidak menjalani rawat inap, mereka diberikan obat untuk diminum. Warga juga disarankan tidak mengonsumsi makanan pedas dan justru memakan makanan yang lunak. "Sementara pengobatan yang diminum dulu, terus untuk makanannya yang disarankan tetap yang lunak, yang mudah dicerna Tidak boleh yang pedas dan sebagainya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Komisi XI DPR RI Pastikan Pengetatan Anggaran Tak Ubah Besaran APBN
Advertisement
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pelari Menikmati Serunya Rute Ikonik Lereng Merapi
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 10 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Senin 10 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Senin 10 Februari 2025
- Jadwal Terbaru Bus Damri dari Bandara YIA Kulonprogo ke Jogja Senin 10 Februari 2025
Advertisement
Advertisement