Advertisement
Siaga Bencana, BPBD Kota Jogja Uji Coba 9 EWS Baru
![Siaga Bencana, BPBD Kota Jogja Uji Coba 9 EWS Baru](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204056/img_1771.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menggelar uji coba operasional 9 early warning system (EWS) baru, Kamis (13/2/2025).
Sebanyak 9 EWS itu tersebar di Sungai Gajahwong, Sungai Code, hingga Sungai Winongo. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan EWS berfungsi dengan baik dan menjadi upaya siap siaga bencana.
Advertisement
BACA JUGA: Pasar Trowono A Gunungkidul Terbakar, Kerugian Capai Rp800 Juta
EWS pertama kali dibunyikan di Gampingan tepat pada pukul 09.26 WIB. Lalu, disusul EWS Serangan dan berturut-turut ke titik EWS lainnya.
Kepala BPBD Kota Jogja Nur Hidyat menuturkan pihaknya telah memasang sebanyak 26 EWS yang tersebar di seluruh aliran sungai di Kota Jogja. Sebanyak 17 unit merupakan EWS lama, sementara 9 unit lainnya merupakan EWS baru.
Nur mengatakan EWS baru ini akan bekerja secara otomatis. Nantinya, jika aliran sungai di daerah utara telah menunjukkan ketinggian di atas batas maksimal, maka akan ada informasi yang masuk ke BPBD Kota Jogja secara otomatis.
“Dengan sendirinya memberi tahu kepada kami, kemudian kami membunyikan dari sini,” ujar Nur saat ditemui di BPBD Kota Jogja, Kamis (13/2/2025).
Nur mengatakan tiga sungai yang mengalir di Kota Jogja, yakni Winongo, Code, dan Gajahwong berpotensi mengalami banjir setiap musim hujan. Keberadaan EWS menjadi salah satu bentuk antisipasi, siap siaga bencana, serta upaya peringatan dini.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Belum Gunakan Biaya Tak Terduga Rp12 Miliar untuk Penanganan Bencana
Menurutnya, peringatan dini bencana bisa mencegah munculnya korban hingga kerusakan yang lebih parah. Dia mengimbau masyarakat, utamanya warga bantaran sungai untuk selalu waspada. Sebab, berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan masih akan turun hingga bulan Februari ini.
Tak hanya itu, dikhawatirkan hujan juga akan mendatangkan bencana hidrometeorologi seperti banjir.
“Kawasan seputar sungai diharapkan untuk selalu melaksanakan kesiapsiagaan bencana dengan mengikuti informasi cuaca dan melakukan mitigasi di lingkungan masing-masing. Misalnya (pengecekkan) jalur evakuasi. Termasuk juga selalu mengadakan komunikasi radio karena kita selalu mengadakan net komunikasi pukul 09.00 dan 21.00 WIB,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Relawan Kampung Tangguh Bencana (KTB) Tegalgendu M Istiawan mengatakan EWS di Tegalgendu berada di perbatasan Kota Jogja dengan Bantul. Ini akan memberikan informasi peringatan dini jika debit air mengalami kenaikan.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik jika mendengar ada sirine EWS berbunyi. Sebab, masih ada selang waktu sekira 15-30 menit hingga air sampai ke titik EWS berada. Di samping itu, untuk warga bantaran sungai diminta untuk selalu waspada.
“Ada jeda waktu mempersiapkan diri. Hal-hal yang bersifat penting di rumah dipersiapkan untuk diselamatkan lebih dahulu. Jangan panik tidak usah buru-buru, tapi tetap waspada,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204079/hasto-kristiyanto.jpg)
Praperadilan Ditolak PN Jaksel, Status Tersangka Hasto Kristiyanto Sah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203973/andong-patalan-bantul.jpg)
Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Berita Populer
- Tim SAR di Pantai Gunungkidul Butuh Personel Tambahan dan Sarana Prasarana Pendukung untuk Operasional
- Kenalkan Durian Patuk, HeHa Sky View Gelar Pasar Durian Runtuh
- Sampah Menumpuk Lagi di Depo Kotabaru, Penjual Bunga Sambat Omzet Anjlok
- Pemkab Pastikan Alokasi Anggaran untuk THL di Gunungkidul Tak Dipangkas
- Pemda DIY Minta Tenaga Honorer di Lingkungannya Jangan Gelisah Soal Efisiensi Anggaran
Advertisement
Advertisement