Advertisement
Harga Gabah di Bawah Standar, Dinas Pertanian Kulonprogo Pertemukan Petani dan Bulog

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Harga jual gabah kering dari petani ke tengkulak di Kulonprogo rata-rata Rp5.800. Nilai jual gabah kering itu di bawah standar jika mengacu Keputusan Badan Pangan Nasional No.2/2025 tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Gabah dan Beras yang menyebut minimal nilainya Rp6.500 per kilogramnya.
Pantauan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menyebut paling tinggi harga gabah kering petani di wilayahnya Rp6.000 per kilogramnya. Kondisi ini akan ditanggulangi dengan mempertemukan petani di Bumi Binangun dan Bulog agar gabah kering terserap dengan harga yang lebih baik.
Advertisement
Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman DPP Kulonprogo, Kirmi menjelaskan pada Senin (17/2/2025) bahwa pihaknya tak memiliki kewenangan jika petani sudah bersedia menjual gabahnya di bawah harga standar tersebut. “Apalagi ini musim panen yang harga gabah relatif lebih murah dari masa lainnya, tapi kami mengupayakan solusi lain dengan mempertemukannya dengan Bulog,” paparnya.
Kirmi menyebut Bulog akan menyerap gabah yang ada di petani Kulonprogo sesuai kapasitas gudang mereka. “Kuotanya berapa belum tahu pasti, akan dipertemukan akhir minggu ini, sepertinya dapat menyerap seluruhnya asal syarat-syaratnya terpenuhi,” jelasnya.
BACA JUGA: Heboh Buah Kulonprogo, 4 Ton Durian hingga Rambutan Ludes Terjual
Syarat-syarat agar gabah petani diserap Bulog, jelas Kirmi, antara lain sudah dalam kemasan karungan, lokasinya dekat dengan akses jalan, dan dipanen dengan alat yang sudah terstandarisasi. “Kami juga akan mengumpulkan petani-petani yang ada lewat kelompoknya, termasuk penyuluh pertanian juga agar turut mengawal standar harga ini,” ujarnya.
Penyerapan gabah ke Bulog ini, lanjut Kirmi, terutama menyasar ke petani yang akan segera panen. “Wilayah yang akan mulai panen ini di kawasan tengah seperti Kapanwon Wates, Sentolo, dan Pengasih, semoga saat panen nanti harga gabahnya sudah lebih baik,” tandasnya.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wates, Lihanto membenarkan wilayahnya akan memulai panen. Perkiraannya dua minggu lagi atau awal Maret nanti panen sudah dilakukan petani.
Lihanto menyebut pihaknya juga sudah mensosialisasikan harga gabah kering terbaru itu. “Selama ini belum terserap ke Bulong, dengan adanya rencana ini bagus karena memperbaiki harga gabah sesuai standar itu,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pertama dalam Sejarah, Hasto Kristiyanto Jadi Penerima Amnesti Kasus Korupsi di KPK
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Alami Deflasi 0,05% pada Juli 2025
- Disperindag Sleman Sidak Toko Penjual Beras Diduga Oplosan di Maguwoharjo, Ini Hasilnya
- Star FM, Ignite The Spark, Semangat Menyala di Usia 16 Tahun
- Pengelola Tambang untuk Tanah Uruk Tol Jogja-Solo di Sampang Gedangsari Divonis 4 Tahun Penjara
- Tak Lagi Bela PSS Sleman, Hokky Caraka Disebut Merapat ke Persita
Advertisement
Advertisement