Advertisement
Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata Tak Juga Ditetapkan, ARPI Demo di Tiga Lokasi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) kembali menggelar aksi gelar banner di tiga perempatan di Kabupaten Sleman pada Rabu (19/2/2025). Aksi ini merupakan upaya ARPI dalam mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman untuk segera menetapkan tersangka dugaan korupsi hibah pariwisata di Bumi Sembada.
Anggota ARPI, Abdullah Deny mengatakan dana hibah pariwisata tersebut penting dalam menyejahterakan masyarakat melalui pemajuan dan pengembangan sektor pariwisata dan sektor yang berkaitan.
Advertisement
“Sudah sejak lama belum ada penetapan tersangka. Kalau mau menetapkan tersangka ya harapan kami langsung ke akarnya,” kata Deny ditemui di Lapangan Denggung, Rabu (19/2/2025).
Deny mengaku masyarakat tidak dapat memutuskan perkara tersebut. Masyarakat hanya berupaya membantu dengan data dan kesaksian. Sebab itu, dia ingin aparat penegak hukum dapat segera menetapkan tersangka.
“Kalau bisa Maret segera ditetapkan. Biar jadi contoh Kejaksaan Negeri lain lain. Dana hibah dulu ini diselesaikan dulu lah,” katanya.
Kepala Kejari Sleman, Bambang Yunianto mengatakan pihaknya telah memeriksa 315 saksi dalam kasus dugaan korupsi hibah pariwisata di Kabupaten Sleman. Hanya, dia mengaku proses penyidikan masih berjalan.
“Proses penyidikan masih kami lakukan dalam rangka untuk mengumpulkan keterangan dari para saksi. Kami kumpulkan keterangan dari saksi. Ada yang perlu kami perdalam ya kami perdalam. Kami terbuka dan transparan kok prosesnya,” kata Bambang.
BACA JUGA: Kota Jogja Terancam Tumpukan Sampah di Bulan Ramadan, Ini Komentar Sekda DIY
Kasus tersebut berawal dari pemberian dana hibah pariwisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada Pemkab Sleman pada 2020. Dana hibah yang diselidiki Kejari nilainya sekitar Rp10 miliar. Kejari kemudian melakukan penyelidikan hingga tahap penyidikan.
Belum lama ini, pada Kamis (12/12/2024), Kejari Sleman memeriksa Raudi Akmal sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Ada 30 pertanyaan yang harus Raudi jawab selama proses pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan Kejari tidak melihat korelasi jabatan Raudi sebagai anggota DPR dengan dugaan korupsi.
Sehari sebelum Raudi diperiksa Kejari, ayahnya bernama Sri Purnomo juga menjadi salah satu saksi yang diperiksa untuk kasus yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diperkirakan Hujan Hari Ini, Termasuk Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Petugas Temukan Obat Hewan Belum Terdaftar Saat Pemantauan Rutin di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Segera Terbitkan Perbup untuk Menata Kabel Optik
- Masalah Berlarut-larut, Korban Apartemen Malioboro City Kini Menuntut Kejelasan Penerbitan SLF
- Polresta Jogja Siapkan 400 Personel untuk Pengamanan Aksi Indonesia Gelap
- Disdikpora Bantul Terima Surat dari PSIM Jogja Terkait Izin Pengunaan Stadion Sultan Agung untuk Final Liga 2
Advertisement
Advertisement