Advertisement

Aksi Indonesia Gelap Berkumandang di Jogja, Tolak Pemangkasan Anggaran Pendidikan

Yosef Leon
Kamis, 20 Februari 2025 - 13:57 WIB
Ujang Hasanudin
Aksi Indonesia Gelap Berkumandang di Jogja, Tolak Pemangkasan Anggaran Pendidikan Ribuan mahasiswa berkumpul di TKP Abu Bakar Ali Kota Jogja untuk berdemonstrasi dengan tajuk Indonesia Gelap pada Kamis (20/2/2025). - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Gelombang protes mahasiswa menggema di Jogja melalui aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap, Kamis (20/2/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2025 tentang  Efisiensi Anggaran.

Ribuan mahasiswa dan masyarakat umum turut serta dalam aksi damai ini, yang dimulai dari Abu Bakar Ali dan berakhir di Titik Nol Kilometer Jogja.

Advertisement

Koordinator Lapangan aksi Indonesia Gelap, Derian menyatakan, gerakan ini mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat luas untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap pemangkasan anggaran termasuk di sektor pendidikan yang dinilai tidak transparan.

"Aksi ini kami lakukan secara damai. Kami ingin menolak Inpres yang memangkas anggaran pendidikan. Sampai saat ini, kami tidak tahu ke mana anggaran yang dipotong itu akan dialokasikan. Tidak ada penjelasan dari Presiden mengenai hal ini," ujar Derian. 

Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil mulai berkumpul di TKP Abu Bakar Ali sejak pukul 11.00 WIB dengan mengenakan pakaian serba hitam dan membawa berbagai spanduk tuntutan. Rencananya mereka akan berunjuk rasa di sejumlah titik yakni DPRD DIY dan kawasan Titik Nol KM Jogja. 

Perwakilan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Jogja, Mustafa menyebut ada beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini. Selain menolak pemangkasan anggaran pendidikan, mereka juga mendesak pemerintah untuk memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan serta segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.

"Kami menuntut agar anggaran pendidikan dikembalikan ke jumlah semestinya, yaitu 20 persen dari APBN. Pemangkasan ini berdampak luas bagi masyarakat, terutama mahasiswa dan institusi pendidikan," jelas Mustafa.

BACA JUGA: Viral Indonesia Gelap, Luhut Binsar Pandjaitan: Yang Gelap Kau Bukan Indonesia

Mahasiswa dari berbagai universitas dan aliansi turut hadir dalam aksi ini, termasuk Forum BEM Daerah (FBD), BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), serta forum-forum mahasiswa lainnya. Mereka menyuarakan bahwa kebijakan pemangkasan ini merupakan bagian dari prioritas pemerintah terhadap proyek Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurut mereka belum merata dalam pelaksanaannya.

Dalam aksi ini, mahasiswa mengusung slogan Indonesia Gelap sebagai simbol kritik terhadap pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Menurut mereka, gelapnya Indonesia mencerminkan matinya nurani para penguasa yang tidak mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Indonesia Gelap bagi kami berarti matinya nurani penguasa yang tidak menghiraukan tuntutan rakyat. Aksi ini bukan hanya terjadi di Jogja, tetapi juga serentak di berbagai daerah di Indonesia," lanjut Mustafa.

Mahasiswa juga menyoroti pemangkasan anggaran pendidikan yang terjadi karena pemerintah lebih memprioritaskan program MBG. Beberapa lembaga pemerintahan dan kementerian pun mengalami pengurangan anggaran akibat kebijakan ini.

"Kami khawatir efisiensi anggaran ini akan terus meningkat dan berdampak pada semakin terbatasnya akses pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat," ujar Mustafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Salah Satu Pemateri dalam Retreat Kepala Daerah, Ini yang Disampaikan Gubernur Lemhanas

News
| Jum'at, 21 Februari 2025, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki

Wisata
| Jum'at, 21 Februari 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement