Advertisement
Satu SPBU yang Ditutup di Jalan Kaliurang Belum Bisa Beroperasi, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kaliurang hingga kini masih ditutup. Operasional SPBU tersebut masih menunggu kerja sama operasi (KSO) dengan pihak ketiga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, RR Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan proses KSO antara PT. Pertamina dengan pelaku usaha masih belum selesai.
Advertisement
Hal ini dikarenakan belum terpenuhinya persyaratan, salah satunya adalah penggantian dispenser lama. Setelah proses tersebut selesai, maka UPTD Metrologi Legal akan melakukan tera peralatan yang ada.
“Insyallah kalau proses berjalan lancar, maka SPBU bisa dibuka sebelum lebaran,” kata Rusmi ditemui di Sekretariat Daerah Sleman, Rabu (5/3/2025).
Sementara, Wakil Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas DIY, Wira Adhyaksa, mengatakan dia belum mendapat arahan lanjutan mengenai penutupan satu SPBU di Jakal. Terangnya, SPBU tersebut dapat beroperasi setelah hasil pengecekan dan tera oleh UPTD Metrologi Legal Sleman menyatakan baik dan laik buka.
“Mesin dispenser SPBU kemarin kan tidak dapat berjalan normal. Jadi itu perlu diganti juga,” kata Wira.
Wira mengaku penutupan SPBU tersebut tidak memengaruhi alokasi bahan bakar minyak (BBM) di Sleman. Alokasi BBM yang seharusnya digunakan untuk SPBU di Jakal itu dialihkan untuk SPBU lain. Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) mengatur alokasi dan distribusi BBM tersebut.
Menurut dia, operasional SPBU tersebut nantinya dilakukan oleh Pertamina Retail. Secara keseluruhan DIY, kuota BBM mencukupi sepanjang 2025.
Disinggung mengenai dampak kasus dugaan korupsi pengadaan minyak mentah yang sedang menerpa PT. Pertamina Patra Niaga terhadap penjualan BBM di Sleman, Wira mengaku penyaluran BBM di Sleman dan DIY pada umumnya dilakukan secara ketat.
“Saya tidak bisa berkomentar mengenai distribusi BBM di wilayah lain. Kalau menurut pengalaman saya sebagai mitra penyalur BBM Pertamina, Fuel Terminal Rewulu sangat ketat melakukan kontrol kualitas BBM sebelum didistribusikan ke SPBU,” katanya.
Adapun pola penjualan BBM di Sleman dalam satu tahun naik -turun atau fluktuatif. Penjualan pada awal tahun masih tinggi, mengikuti efek libur natal dan tahun baru. Setelah itu, dua pekan pertama puasa turun. “Mobilitas masyarakat berkurang, kampus juga masih libur,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Rehabilitasi 8 Daerah Irigasi
- Aniaya Bekas Majikan, Warga Pekalongan Ditangkap
- Sektor Pariwisata di Sleman Cukup Banyak Menyerap Elpiji 3 Kg pada Libur Panjang Januari 2025
- Mobil Patroli Polisi Dihantam Dua Mobil di Jalan Malioboro, Satu Orang Terluka
- DPC PDIP Kota Jogja Dukung Wali Kota Hasto Wardoyo Alihkan Belanja Mobdin Untuk Gerobak Pengangkut Sampah Bagi Semua RW di Jogja
Advertisement
Advertisement