Advertisement
8 Proyek Strategis Pemkot Jogja Ini Tetap Jalan Pakai APBD

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja memastikan 8 proyek startegis 2025 tetap berjalan, meskipun dibiayai oleh APBD.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja, Umi Akhsanti, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Umi menyatakan kedelapan 8 proyek strategis yang tetap berjalan tersebut adalah pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni Cs (Rp6,5 miliar); pembangunan saluran air hujan Jalan Dr Soepomo (Rp5,5 miliar); pembangunan SMPN 10 (Rp5,2 miliar); Renovasi gedung dan bangunan UPT PPA dan RPS (Rp 4,7 miliar) dan pembangunan SDN Golo (Rp4,2 miliar). Lalu ada juga rehabilitasi talud Sungai Code di Terban (Rp2 miliar); penataan penerangan jalan kota di sektor 1 di Jalan Kusumanegara, Ki Mangunsarkoro dan Suryopranoto (Rp2 miliar) dan pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Tahunan (Rp1,5 miliar).
Sementara untuk dua proyek strategis lainnya, yakni pemeliharaan Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Trimo Cs, Umi menyatakan, terpaksa dicoret karena adanya efisiensi anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
BACA JUGA: 10 Proyek Strategis Pemkot Jogja 2024 Rampung
Lebih lanjut Umi menyatakan, selain proyek pemeliharaan Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Trimo CS, pihaknya juga harus melakukan pembatalan proyek untuk sejumlah jalan dan drainase yang tidak masuk dalam proyek stategis 2025. Adapun proyek jalan dan drainase yang dicoret tersebut adalah jalan dan drainase di kawasan Kotabaru, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Wardani.
"Sementara kita cancel dulu. Seperti apa nantinya (kemungkinan diganti dengan APBD), belum tahu," kata Umi.
Menurut Umi, meski ada beberapa proyek pemeliharaan jalan hingga drainase dibatalkan, hal itu tidak akan berdampak signifikan. Sebab, saat ini kondisi drainase di Kota Jogja dalam kondisi baik walaupun ada beberapa titik yang butuh penanganan.
Umi memastikan tak akan ada genangan yang terjadi di Kota Jogja lebih dari dua jam. Biasanya, seusai diguyur hujan deras genangan akan muncul dan maksimal 30 menit genangan itu sudah kembali surut.
"(Kotabaru) bukan daerah yang banjir. Dalam artian ketika hujan tidak sampai setengah jam sudah surut. Yang disebut genangan banjir jika setelah 2 jam masih menggenang. Kalau di kita tidak ada yang lebih dari dua jam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Beras Lokal di Jepang Naik, Swalayan Pilih Pasarkan Impor
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Warga Jetis Bantul Ditemukan Meninggal Mendadak di Rumah
- Disnaker Kulonprogo Klaim Nol Kasus Penahanan Ijazah di Wilayahnya
- Hujan Lebat Kamis Sore Sebabkan Banjir di Tirtonirmolo Bantul
- PT KAI Meminta Warga Lempuyangan Mengosongkan Rumah Sengketa Dalam Tujuh Hari
- Bupati Bantul Minta Tenaga Kerja Terkena PHK Diserap dalam Program Padat Karya
Advertisement