Advertisement

Wisata DIY Terancam Tiarap karena Efisiensi Anggaran Pemerintah, MICE Berkurang, Study Tour Dilarang

Lugas Subarkah
Senin, 10 Maret 2025 - 17:37 WIB
Maya Herawati
Wisata DIY Terancam Tiarap karena Efisiensi Anggaran Pemerintah, MICE Berkurang, Study Tour Dilarang Wisatawan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pariwisata DIY terancam makin tiarap akibat penurunan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) karena efisiensi anggaran dan pelarangan study tour yang dilakukan di beberapa daerah.

Sekda DIY, Beny Suharsono, menjelaskan penurunan MICE sudah sangat terlihat di hotel-hotel imbas efisiensi anggaran. “MICE hampir habis, karena tidak boleh kegiatan-kegiatan seremonial. Kalau kita tidak dorong dari sektor lain kan berhenti,” ujarnya, Senin (10/3/2025).

Advertisement

Ia berharap dari sektor wisata bisa menggerakkan perekonomian DIY. Namun hal ini juga menemui tantangan cukup berat dengan kebijakan pelarangan study tour oleh beberapa daerah. Sebagai daerah tujuan wisata, pihaknya terus mempromosikan wisata di DIY.

“Kami akan sampaikan bahwa wisata di Jogja aman, nyaman. Salah satu giat ekonominya dari sektor pariwisata. Kami harus terus mempromosikan bahwa wisata di Jogja aman. Misalnya wisatawan di Pantai, kalau bermain ke laut berarti harus menggunakan safety jacket,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bukan Korban Klithih! Pria Ini Nekat Lukai Diri Sendiri karena Cintanya Terhalang Restu

Study tour menurutnya memiliki peran sebagai salah satu unsur aktivitas wisata di Kota Jogja. Meski demikian, study tour yang pesertanya siswa sekolah secara kualitas belanjanya terbatas. “Namun tetap ada yang bisa memanfaatkan, craft kecil-kecil, resto, hotel yang bukan Bintang 5. Segmennya berbeda,” kata dia.

Beny sudah bertemu dengan beberapa asosiasi industri pariwisata dan mengkhawatirkan imbas dari penurunan ini bisa menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama di perhotelan. Pengurangan pekerja menjadi opsi terakhir untuk mengurangi ongkos produksi

“Kalau bisa dihindari betul [PHK]. Kita pernah punya pengalaman yang sangat berat, yaitu saat covid. Kita bisa bertahan dengan misalnya sistem shift-nya dikurangi, sehingga mengurangi tunjangannya. Yang penting tidak ada PHK,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ridwan Kamil Beri Penjelasan Terkait Penyidik KPK Geledah Rumahnya

News
| Senin, 10 Maret 2025, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement