Advertisement

BPBD Bantul Waspadai Longsor dan Banjir di Masa Pancaroba

Yosef Leon
Senin, 10 Maret 2025 - 15:07 WIB
Jumali
BPBD Bantul Waspadai Longsor dan Banjir di Masa Pancaroba Sejumlah sukarelawan saat mengevakuasi pohon tumbang dampak hujan deras dan angin kencang di Sleman, Sabtu (24/2/2024). - ist - BPBD DIY

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem pada masa pancaroba. Status siaga darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang yang sebelumnya berlaku sejak Desember 2024 kini telah diperpanjang hingga 30 April 2025. 

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan, keputusan memperpanjang status siaga darurat itu diambil berdasarkan analisis cuaca dari BMKG. Di mana, BMKG menyebut puncak musim hujan terjadi pada Februari, sementara Maret hingga April masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem sebagai bagian dari peralihan ke musim kemarau atau pancaroba. 

Advertisement

"Persiapan dari kami Tim Reaksi Cepat (TRC) selalu siaga untuk menangani kejadian darurat kebencanaan," kata Antoni, Senin (10/3/2025). 

BACA JUGA: Hujan Angin di Bantul Rusak Puluhan Rumah dan Pohon Tumbang

Menurut Antoni, di wilayah Bantul terdapat sejumlah daerah rentan terjadi longsor seperti Imogiri, Dlingo, dan Pleret. BPBD mencatat sejak Januari hingga Februari 2025, ada puluhan kejadian longsor dengan skala yang beragam di wilayah tersebut.

“Pada Januari, ada enam kejadian longsor dan tiga erosi di Imogiri. Sementara di Februari, longsor meningkat menjadi 12 kejadian di Dlingo dan tujuh kejadian di Pleret,” ungkapnya.

Antoni menjelaskan, saat ini hujan sudah mulai berkurang, tetapi angin kencang dan hujan deras dalam durasi singkat masih berpotensi menyebabkan bencana.

“Sekarang hujannya sebentar-sebentar, tapi deras dan disertai angin kencang. Inilah yang harus diwaspadai selama masa peralihan musim,” tambahnya.

Selain wilayah perbukitan, pantai selatan Bantul juga terkena dampak cuaca ekstrem, Antoni menambahkan BPBD terus memantau kondisi laut bekerja sama dengan BMKG.

“Pantai selatan sering mengalami ombak tinggi, terutama saat ada bibit siklon di perairan selatan. Walaupun tidak langsung mengenai Pulau Jawa, tetap saja dampaknya terasa dengan meningkatnya ketinggian ombak,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi risiko kebencanaan di pesisir, BPBD secara rutin memberikan informasi kepada masyarakat dan nelayan mengenai kondisi cuaca serta peringatan dini jika terjadi gelombang tinggi.

Panewu Dlingo, Marji Hidayat mengungkapkan sudah memiliki sistem tanggap bencana yang melibatkan relawan hingga tingkat kalurahan dan padukuhan.

“Kami punya relawan tanggap bencana yang sudah terbentuk di tingkat kalurahan dan padukuhan. Mereka selalu siaga untuk menangani kejadian seperti longsor dan pohon tumbang akibat angin kencang,” katanya.

Ia menambahkan, pohon tumbang dan longsor menjadi dua jenis bencana paling dominan terjadi di wilayanya. Selain itu, pohon tumbang dan longsor sering kali menyebabkan pemadaman listrik.

“Angin kencang kerap merobohkan pohon, yang akhirnya menimpa jaringan listrik sehingga PLN harus melakukan pemadaman untuk perbaikan,” ujarnya.

Masyarakat di wilayah rawan, kata dia telah dibekali dengan pelatihan mitigasi bencana agar lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di daerah mereka.

Dengan perpanjangan status siaga darurat, BPBD Bantul memastikan bahwa bantuan logistik seperti terpal dan kebutuhan dasar lainnya siap didistribusikan jika terjadi bencana. “Siaga bukan berarti panik, tetapi tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian Komdigi Ungkap Perlu Ada Pengaturan Model Penggabungan TVRI, RRI dan ANTARA

News
| Senin, 10 Maret 2025, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement