Advertisement

Haedar Ajak Elemen Bangsa Introspeksi Diri di Momentum Idulfitri

Yosef Leon
Senin, 31 Maret 2025 - 08:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Haedar Ajak Elemen Bangsa Introspeksi Diri di Momentum Idulfitri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak seluruh elemen bangsa untuk introspeksi diri di momentum Idulfitri 2025, Senin (31/3 - 2025). Dok. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak seluruh elemen bangsa untuk memanfaatkan momentum Idulfitri sebagai ajang introspeksi diri. Baik sebagai warga negara, umat beragama, maupun tokoh bangsa, setiap individu diharapkan mampu menjadikan Idulfitri sebagai titik awal dalam menumbuhkan ketakwaan dan jiwa kepemimpinan yang membawa rahmat bagi semesta.

Haedar menekankan pentingnya menanamkan jiwa takwa, abdullah (hamba Allah), dan khalifatullah fil ardh (pemimpin di muka bumi) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Advertisement

“Dengan beragama, manusia tidak hanya menjadi saleh secara pribadi, tetapi juga menebarkan kesalehan dalam keluarga, masyarakat, hingga dalam kehidupan global,” ungkapnya, Senin (31/3/2025). 

Baca Juga: Ini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir untuk Kepala Daerah yang Baru Dilantik

Ia menjelaskan ibadah puasa sebagai salah satu rukun Islam tidak hanya berkaitan dengan dimensi akidah dan ibadah, tetapi juga akhlak dan muamalah duniawiyah. Jika nilai-nilai puasa dan ajaran Islam lainnya dihayati secara mendalam, maka umat Muslim akan memancarkan kehanifan dalam beragama, yang pada akhirnya menciptakan kehidupan yang harmonis, toleran, dan beradab.

Dalam pandangannya, Haedar menilai bahwa manusia yang memiliki kesalehan hakiki akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dalam memakmurkan bumi dan mensejahterakan sesama. Prinsip ini berlaku baik bagi individu dalam kehidupan sosial maupun bagi para pemimpin dalam mengelola bangsa.

Baca Juga: Haedar Nashir Resmikan Gedung Comprehensive Cancer Center (CCC) RS PKU Muhammadiyah Gamping

“Maka siapa pun yang berkiprah dalam kehidupan kenegaraan, baik sebagai pemimpin negeri maupun tokoh umat, harus memiliki jiwa kekhalifahan. Artinya, mereka tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga berorientasi pada kemaslahatan umum,” kata Haedar.

Ia menekankan bahwa para pemimpin harus selalu berbuat yang benar, baik, dan patut, serta menghindari segala bentuk keburukan, ketidakadilan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Dengan kesalehan yang tertanam kuat, seorang pemimpin akan mampu menebar kebermanfaatan, mensejahterakan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta membawa perubahan positif yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ucapkan Selamat Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama, Ini Isi Pesannya

Lebih lanjut, Haedar menyoroti bahwa berbagai permasalahan bangsa, seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, eksploitasi sumber daya alam, dan konflik sosial, berakar dari hawa nafsu yang tidak terkendali serta lemahnya kesadaran akan tugas sebagai abdullah dan khalifatullah.

“Maka, ketika warga dan para pemimpin bangsa memiliki kesadaran sebagai abdullah dan khalifatullah fil ardh, maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan senantiasa berjalan dalam koridor kebaikan, kesejahteraan, dan keadilan,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ojol Hanya Peroleh BHR Rp50.000, Wamenaker Emosi

News
| Selasa, 01 April 2025, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Wisata
| Minggu, 23 Maret 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement