Advertisement
Yogyakarta Menuju Smart Region: Menjawab Potensi Krisis Ekonomi Global Lewat Budaya, Digitalisasi dan Inovasi

Advertisement
JOGJA—Potensi krisis ekonomi global kini menghampiri lebih cepat dari perkiraan. kebijakan Import Tax ala Trump, memicu tekanan ekonomi global. Nilai tukar rupiah melemah, indeks saham Asia memerah, dan sentimen pasar internasional kembali bergolak.
Dampak ekonomi global memang terasa hingga tingkat lokal. Tekanan nilai tukar dan risiko penurunan ekspor menjadi tantangan nyata, termasuk bagi pelaku usaha di Yogyakarta. Menurut Badan Pusat Statistik DIY, nilai ekspor DIY ke Amerika Serikat pada Januari 2025 mencapai US$17,43 juta, atau setara 40,2% dari total ekspor daerah.
Advertisement
Menurut Dr. Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom., M.M., anggota DPRD DIY menghadapi gejolak global seperti ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak boleh hanya bersikap reaktif atau menjadi korban keadaan. Justru sebaliknya: DIY harus menjadi contoh daerah yang tangguh, lewat Smart Culture, Digitalisasi, dan Smart Economy.
“Ini bukan saatnya DIY hanya menunggu. Kita punya modal sosial dan budaya yang kuat untuk mengambil peran aktif membentuk masa depan ekonomi daerah,” ujar Dr. Raden Stevanus.
Dr. Raden Stevanus menggarisbawahi bahwa ketangguhan DIY bisa dibangun secara strategis melalui tiga pilar utama: Budaya sebagai Daya Saing Ekonomi, Digitalisasi sebagai Akselerator UMKM, Smart Economy sebagai Kerangka Pembangunan DIY.
“Yogyakarta adalah kota budaya yang produknya telah terbukti laku di pasar ekspor. Budaya bukan hanya warisan, tapi juga identitas ekonomi. Produk berbasis budaya memiliki keunggulan otentik dan nilai tambah tinggi, terlebih di tengah tren global yang menghargai keberlanjutan dan keunikan lokal”, ujar Dr. Raden Stevanus.
“Digitalisasi bukan pilihan, tapi keharusan. Dr. Stevanus mendorong percepatan transformasi digital, dari sistem pemasaran, pembayaran, hingga pengelolaan data UMKM. Langkah ini akan memperkuat daya saing pelaku usaha kecil menengah dan mempermudah mereka masuk ke pasar global”, ungkap Dr. Raden Stevanus.
“Smart Region/Province bukan sekadar proyek teknologi. Ini adalah pendekatan pembangunan daerah berbasis data, inovasi, dan pelayanan publik yang adaptif. Dengan fondasi ini, Yogyakarta bisa menciptakan ekosistem usaha yang tangguh, inklusif, dan berbasis kolaborasi antarsektor”, tambahnya.
Di tengah tekanan global, Yogyakarta punya keunikan: ekonomi yang digerakkan oleh kreativitas, solidaritas sosial, dan nilai-nilai budaya. Bukan berarti tanpa tantangan, tapi DIY memiliki struktur sosial yang kuat untuk mendorong perubahan yang berpihak pada rakyat.
“Kuncinya adalah sinergi. Pemerintah, DPRD, pelaku usaha, dan komunitas budaya harus duduk bersama. Kita perlu regulasi yang mempermudah, sistem yang efisien, dan dukungan yang tepat sasaran. Regulasi Yogyakarta Smart Region menjadi suatu kebutuhan segera,” jelas Dr. Raden Stevanus.
“DIY tidak perlu panik. Yang dibutuhkan adalah langkah strategis, sinergis, dan terukur. Dengan memaksimalkan kekuatan budaya, akselerasi digitalisasi, dan percepatan regulasi Yogyakarta Smart Region/Province, DIY bisa bukan hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan memberi inspirasi nasional”, tegas Dr. Raden Stevanus.
“Yogyakarta harus jadi contoh. Karena DIY bukan hanya daerah istimewa dalam nama, tapi juga dalam cara menjawab perkembangan zaman. Dari Yogyakarta untuk Indonesia”, pungkas Dr. Raden Stevanus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kementerian Komdigi Fasilitasi Pelatihan Talenta Digital Gratis dari Yandex
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Rabu 16 April 2025
- Cek! Ini Jadwal dan Tarif Angkutan DAMRI di Jogja, Rabu 16 April 2025
- Ini Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Sleman, Rabu 16 April 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Waspada ada Hujan Ringan
Advertisement