Advertisement

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemda DIY Perpanjang Status Siaga Darurat hingga 8 Mei 2025

Lugas Subarkah
Selasa, 08 April 2025 - 14:37 WIB
Sunartono
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemda DIY Perpanjang Status Siaga Darurat hingga 8 Mei 2025 Sejumlah sukarelawan saat mengevakuasi pohon tumbang dampak hujan deras dan angin kencang di Sleman. - ist - BPBD DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY kembali memperpanjang penerapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 8 Mei 2025 mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrim yang masih bisa terjadi sebulan kedepan.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan April ini wilayah DIY sudah masuk pancaroba, namun potensi cuaca ekstrim masih ada. "Bulan ini memang sudah masuk pancaroba menuju ke musim kemarau, tapi untuk antisipasi kami ajukan perpanjangan," ujarnya, Selasa (8/4/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Status Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga 8 Mei 2025

Perpanjangan status Siaga Darurat tersebut berlaku selama sebulan, yakni pada 8 April hingga 8 Mei 2025. Adapun sebulan sebelumnya BPBD DIY juga sudah memperpanjang status Siaga Darurat hingga 8 April 2025. "8 April selesai, kami ajukan perpanjangan sampai 8 Mei," ungkapnya.

Perpanjangan ini mengacu pada data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY yang menyatakan masih adanya potensi cuaca ekstrim hingga pertengahan April. "Potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem untuk beberapa hari kedepan masih ada," katanya.

Meski demikian, intensitas hujan lebat bulan ini tidak sebesar bulan sebelumnya yang hingga menimbulkan bencana banjir di sejumlah titik. "Bulan Mei itu perkiraannya sudah memasuki musim kemarau," paparnya.

Bencana hidrometeorologi cukup besar terjadi pada 28 Maret lalu, dimana sejumlah wilayah mengalami banjir dan longsor. "Kabupaten Bantul ada sekitar 10 Kapanewon terdampak banjir, diantaranya jugaa terjadi tanah longsor," ungkapnya.

Di Gunungkidul, terdapat delapan kapanewon yang juga terjadi banjir dan beberapa kejadian tanah longsor. Di Kulon Progo ada lima kapanewon yang terdampak banjir dan belasan titik terjadi tanah longsor. "Di Kota Jogja dan Sleman juga terdapat tanah longsor, namun tidak sebanyak daerah lain," kata dia.

BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Sebulan

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, membenarkan masih adanya potensi cuaca ekstrim dalam beberapa waktu kedepan. "Update pada 8 April, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman bagian utara," katanya.

Lalu pada 9 April potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman bagian utara, Gunungkidul bagian utara dan Kulonprogo bagian utara. Pada 10 April potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman bagian utara, Gunungkidul bagian utara-tengah dan Kulonprogo bagian utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jalur Trans Jogja Terbaru

Jalur Trans Jogja Terbaru

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Saat Kunker di Yordania, Prabowo Rayakan Ulang Tahun Seskab Teddy Indra Wijaya

News
| Senin, 14 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement