Advertisement
Sekda Ingatkan Warga Hentikan Brandu, Pastikan Vaksin Cukupi Kebutuhan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wabah antraks kembali muncul di Gunungkidul, tepatnya di Rongkop dan Girisubo. Pemda DIY pun memastikan penanganan segera dilakukan termasuk vaksinasi ternak hingga mengedukasi warga agar menghentikan praktek brandu.
Sekda DIY, Benny Suharsono, menjelaskan telah memastikan vaksin mampu menjangkau seluruh kebutuhan. “Mendapat bantuan dari pemerintah pusat secara cepat. Sampai hari ini terus dilakukan vaksinasi,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).
Advertisement
Dengan Gerak cepat vaksinasi ini diharapkan antrax tidak sampai menular kepada manusia. Maka ia pun kembali mengingatkan masyarakat agar tidak boleh lagi mengkonsumsi daging ternak yang sudah mati atau yang sering disebut brandu.
“Tata cara penguburannya pun harus dengan alat-alat tertentu. Dimintakan bantuan ke Dinas Pertanian kabupaten. Penguburannya tidak seperti hewan sehat lainnya, karena ini virusnya berpengaruh,” ungkapnya.
Menurutnya, DIY terutama Gunungkidul sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun terkait antrax dan brandu, sehingga semestinya masyarakat bisa lebih bijak. “Edukasi kami lakukan melalui masyarakat di padukuhan, melalui tokoh agama,” paparnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti, menuturkan ada sebanyak 26 kasus antrax di Gunungkidul, dengan rincian di Kapanewon Rongkop 11 kasus dan Girosubo 15 kasus. “Pada saat itu berawal dari ternak yang mati dengan tanda-tanda anthrax tetapi tidak segera dikubur, tetapi diberikan tetangga,” kata dia.
BACA JUGA: Kementan Terjunkan Tim Tangani Antraks di Gunungkidul
Beberapa upaya dilakukan diantaranya edukasi, disinfeksi kandang dan lingkungan, pengobatan profilaksis dengan antibiotik dan pemberian vitamin di zona merah meliputi Kalurahan Bohol dan Kalurahan Tileng.
Pelaksanaan edukasi pentingnya pelaporan kasus, pelarangan pemotongan atau penjualan ternak mati dan vaksinasi ternak sekaligus penelusuran epidemiologi untuk mendata kasus-kasus baru atau kasus-kasus yang belum terlaporkan serta Identifikasi masalah di lapangan.
Vaksinasi Antraks dilakukan di Kapanewon Girisubo dan Rongkop serta Kapanewon lain yang pernah dilaporkan Antraks pada tahun-tahun sebelumnya. “Diharapkan ternak-ternak mendapatkan kekebalan optimal pada saat puncak lalu lintas ternak kurban,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit dilaksanakan pula pembatasan sementara dan pelarangan lalu lintas ternak keluar masuk dilokasi zona merah daerah kasus Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop dan Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Parah! Ambulans Bawa Pasien Masih Ditilang, Begini Penjelasan Polisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ternyata Dikoordinasi lewat Tiktok
- Kasus Kecelakaan Laut di Bantul Marak, Ini Tanggapan Bupati
- Populasi Nyamuk ber-Wolbachia Disebut Efektif Menekan Jumlah Kasus DBD di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Petakan Lokasi Sekolah Rakyat, Kapanewon Dlingo Salah Satu Opsi
- Penumpang KRL Jogja Solo Capai 644 Orang Selama Libur Lebaran 2025, Naik 8 Persen dari Tahun Lalu
Advertisement