Advertisement

Sekda Ingatkan Warga Hentikan Brandu, Pastikan Vaksin Cukupi Kebutuhan

Lugas Subarkah
Jum'at, 11 April 2025 - 18:47 WIB
Ujang Hasanudin
Sekda Ingatkan Warga Hentikan Brandu, Pastikan Vaksin Cukupi Kebutuhan Sekda DIY, Beny Suharsono memberikan keterangan seusai rapat koordinasi teknis terkait dengan UMP DIY 2024, Senin (20/11/2023). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Wabah antraks kembali muncul di Gunungkidul, tepatnya di Rongkop dan Girisubo. Pemda DIY pun memastikan penanganan segera dilakukan termasuk vaksinasi ternak hingga mengedukasi warga agar menghentikan praktek brandu.

Sekda DIY, Benny Suharsono, menjelaskan telah memastikan vaksin mampu menjangkau seluruh kebutuhan. “Mendapat bantuan dari pemerintah pusat secara cepat. Sampai hari ini terus dilakukan vaksinasi,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).

Advertisement

Dengan Gerak cepat vaksinasi ini diharapkan antrax tidak sampai menular kepada manusia. Maka ia pun kembali mengingatkan masyarakat agar tidak boleh lagi mengkonsumsi daging ternak yang sudah mati atau yang sering disebut brandu.

“Tata cara penguburannya pun harus dengan alat-alat tertentu. Dimintakan bantuan ke Dinas Pertanian kabupaten. Penguburannya tidak seperti hewan sehat lainnya, karena ini virusnya berpengaruh,” ungkapnya.

Menurutnya, DIY terutama Gunungkidul sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun terkait antrax dan brandu, sehingga semestinya masyarakat bisa lebih bijak. “Edukasi kami lakukan melalui masyarakat di padukuhan, melalui tokoh agama,” paparnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti, menuturkan ada sebanyak 26 kasus antrax di Gunungkidul, dengan rincian di Kapanewon Rongkop 11 kasus dan Girosubo 15 kasus. “Pada saat itu berawal dari ternak yang mati dengan tanda-tanda anthrax tetapi tidak segera dikubur, tetapi diberikan tetangga,” kata dia.

BACA JUGA: Kementan Terjunkan Tim Tangani Antraks di Gunungkidul

Beberapa upaya dilakukan diantaranya edukasi, disinfeksi kandang dan lingkungan, pengobatan profilaksis dengan antibiotik dan pemberian vitamin di zona merah meliputi Kalurahan Bohol dan Kalurahan Tileng.

Pelaksanaan edukasi pentingnya pelaporan kasus, pelarangan pemotongan atau penjualan ternak mati dan vaksinasi ternak sekaligus penelusuran epidemiologi untuk mendata kasus-kasus baru atau kasus-kasus yang belum terlaporkan serta Identifikasi masalah di lapangan.

Vaksinasi Antraks dilakukan di Kapanewon Girisubo dan Rongkop serta Kapanewon lain yang pernah dilaporkan Antraks pada tahun-tahun sebelumnya. “Diharapkan ternak-ternak mendapatkan kekebalan optimal pada saat puncak lalu lintas ternak kurban,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit dilaksanakan pula pembatasan sementara dan pelarangan lalu lintas ternak keluar masuk dilokasi zona merah daerah kasus Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop dan Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Parah! Ambulans Bawa Pasien Masih Ditilang, Begini Penjelasan Polisi

News
| Selasa, 15 April 2025, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement