Advertisement
Jumlah Pengangguran di Gunungkidul Naik, Ini Kata Anggota DPRD

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jumlah penggangguran terbuka di Gunungkidul naik cukup signifikan. Hal ini terlihat dari data yang tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024.
Tahun lalu, angka pengangguran terbuka di Gunungkidul sebesar 2,16%. Capaian ini dinilai lebih banyak ketimbang periode sama di 2023 sebesar 2,09%.
Advertisement
“Target angka penggangguran terbuka bisa di angka 1,98 persen, tapi realisasinya lebih tinggi dengan jumlah 2,16 persen,” kata Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, Rabu (14/5/2025).
Menurut dia, tidak hanya target penurunan yang meleset, namun malah terjadi peningkatan. Hal ini terlihat dari perbandingan data di 2023 dan 2024, ada peningkatan 0,07%.
“Harus diselesaikan karena jangan sampai angka pengangguran terbuka malah terus bertambah,” ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan ini mengaku sudah membuat sejumlah catatan untuk menekan angka pengangguran ke Gunungkidul. Catatan diberikan ke bupati sebagai bagian dari pengawasan yang dilakukan oleh anggota DPRD.
Beberapa catatan untuk mengurangi jumlah angka pengangguran bisa dilakukan dengan mempeluas kesempatan kerja dan pengembangan peluang kerja bagi lulusan sekolah maupun perguruan tinggi. Cara ini dapat dilakukan dengan proses magang sehingga kemampuan calon pekerja bisa terus ditingkatkan.
Selain itu, sambung Endang, juga bisa dilakukan dengan menyusun kebijakan yang memberikan insentif bagi investor di sektor padat karya. Diharapkan dengan insentif ini, maka pemilik modal semakin tertarik berinvestasi sehingga penyerapan tenaga kerja bisa semakin banyak.
BACA JUGA: Lurah Pastikan Video Viral Buaya di Sungai Progo Bukan Hoaks, Warga Diminta Waspada
“Yang tak kalah penting untuk mengurangi pengangguran dapat dilakukan dengan mendorong pemberdayaan UMKM serta memberikan bantuan ke pelaku UKM seperti akses permodalan, pelatihan berkala hingga akses ke pasar,” kata dia.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono saat dikonfirmasi tidak menampik adanya peningkatan angka pengangguran terbuka. Menurut dia, ada beberapa fakta yang menyebabkan terjadinya tren kenaikan pengangguran.
Ia berpendapat, sebagai wilayah yang masih didominasi sektor pertanian, faktor cuaca ekstrem yang melanda Gunungkidul ikut berpengaruh.
Tahun lalu dilanda kekeringan parah akibat kemarau panjang dan membuat sektor pertanian lumpuh sehingga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja.
“Petani kalau tidak bekerja, maka juga terhitung masuk dalam kategori pengangguran terbuka,” katanya.
Adapun faktor lain penyebab meningkatnya pengangguran terbuka ialah menurunnya permintaan sektor jasa. Hal ini berdampak terjadinya ketimpangan antara jumlah lowongan kerja dengan jumlah pencari kerja.
“Berkurangnya lapangan pekerjaan ini membuat penyerapan tenaga kerja juga stagnan,” katanya.
Meski demikian, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi agar angka pengangguran terbuka bisa ditekan.
“Sudah kami persiapkan dan salah satunya menggelar job fair dengan harapan bisa menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim Gabungan Gagalkan Keberangkatan 15 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia, 8 Orang Sempat Melarikan Diri
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Jadi Kunci Pelestarian Lingkungan Hidup di Sleman
- Terjadi Lonjakan Penumpang 65 Persen, Ini Stasiun Tersibuk Saat Libur Panjang Waisak 2025
- Kemenag Gunungkidul Pastikan Vaksinasi Influenza Tak Wajib Bagi Calon Jemaah Haji
- Pemkab Bantul Sebut Suplai Hewan Kurban untuk Iduladha 2025 Mencukupi
- Enam Pasangan di Bantul Nikah Bareng Gratis, Maharnya Bebek
Advertisement