Advertisement
Bupati Bantul Ajak Masyarakat Manfaatkan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Halim saat menutup kegiatan Pasar Tani Trirenggo di Lapangan Trirenggo Bantul, Sabtu (24/5/2026). Halim mengatakan berdasarkan data yang dimiliki bahwa luas lahan persawahan produktif di Bantul ada lebih kurang 14.000 hektare.
Advertisement
Sementara luas lahan pekarangan mencapai sekitar 18.000 hektare. "Luas sawah dengan luas pekarangan ternyata pekarangan rumah lebih luas dibanding sawah. Kalau optimalisasi lahan pekarangan rumah bisa dilakukan maka kita punya hasil pertanian yang luar biasa," katanya.
Menurut Halim lahan sawah di Bantul memang berkurang dari tahun ke tahun, namun hasil panen melimpah. Pada akhir 2024 lalu misalnya, Bantul justeru surplus beras hingga 55.000 ton. Capaian itu, kata dia, tidak lepas dari upaya mekanisasi pertanian dan juga peningkatan produktivitas para petani.
Jika lahan pertanian produktif saja bisa menghasilkan panen yang melimpah, maka lahan pekarangan bisa melimpah lagi. Saat ini menurutnya masih banyak pekarangan rumah yang "nganggur" atau tidak dimanfaatkan.
Karena itu ia mengajak masyarakat untuk lebih mengoptimalkan lahan pekarangan tersebut dengan tanaman sayuran seperti terong, kangkung, bayam, sawi, seledri, selada, atau bisa juga dengan sayuran buah seperti cabai, tomat, timun, dan sebagainya. "Itu hasilnya kan bisa dijual atau dimanfaatkan sendiri," ujarnya.
BACA JUGA: Sistem Baru SPMB 2025 di Bantul Diyakini Bisa Meminimalisasi Potensi Kecurangan
Upaya itu diakui Halim sudah ia lakukan di rumah pribadi maupun rumah dinas. "Saya panen cabai di halaman rumah itu tidak habis-habis cukup untuk kebutuhan rumah bahkan lebih," ucapnya.
Bupati dua periode ini mengapresiasi upaya kelompok wanita tani (KWT) di Kalurahan Trirenggo yang sudah melaksanakan gerakan pemanfaatan pekarangan dengan berbagai tanaman. Hasil tanaman pangan maupun olahan dari hasil pertanian itu dijual melalui pasar tani sehingga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga tapi bisa menambah penghasilan.
Ini bisa jadi ukuran bahwa KWT Trirenggo mampu memproduksi hasil pertanian yang bisa dijual di daerah sendiri," kata Bupati.
Lurah Trirenggo, Ernawati Kusumaningsih mengatakan pasar tani yang digelar selama tiga hari itu diikuti 80 stan dari kelompok wanita tani, kelompok ternak, dan kelompok perikanan. pasar tani ini rencananya akan digelar dua kali setahun sebagai ajang unjuk potensi hasil UMKM lokal bidang pertanian dan olahan hasil pertanian yang dikelola masyarakat, utamanya ibu rumah tangga.
“Program ini selaras dengan program Pak Prabowo dan Pak Bupati tentang ketahanan pangan. Kita angkat potensi lokal, semua dari petani langsung ke konsumen,” katanya.
Wakil Ketua TP PKK Bantul yang juga istri Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta, Emi Indriyani berharap melalui pasar tani ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan dan ekonomi desa yang lebih kuat.
Pasar Tani Trirenggo ini ditutup dengan senam massal yang dikkuti ratusan warga dengan hadiah utama kambing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Libatkan Seluruh Perangkat Daerah, Pemkot Jogja Targetkan Stunting di Bawah 10 Persen
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
- Pemkab Sleman akan Tata PKL di Lapangan Pemda
- 30 Juni, Jamaah Haji asal DIY Mulai Dipulangkan
- Mantap! Triwulan Pertama 2025, Investasi ke Gunungkidul Tembus Rp207 Miliar
Advertisement
Advertisement