Advertisement

UAJY Tuan Rumah SEAUS 2.0, Peneliti dari Berbagai Negara Berkumpul Bahas Transisi Urban dan Lanskap Kawasan

Media Digital
Rabu, 11 Juni 2025 - 22:47 WIB
Ujang Hasanudin
UAJY Tuan Rumah SEAUS 2.0, Peneliti dari Berbagai Negara Berkumpul Bahas Transisi Urban dan Lanskap Kawasan Suasana SEAUS 2.0 di Sahid Raya Hotel & Convention, Sleman pada Rabu (11/6/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menjadi tuan rumah Southeast Asian Urbanisms Seminar 2.0 (SEAUS 2.0) tahun 2025. Peneliti dari berbagai negara berkumpul di DIY untuk membahas budaya dalam transisi urban dan lanskap yang terjadi di Asia Tenggara. 

Perwakilan Panitia SEAUS 2.0, Andi Prasetiyo Wibowo menjelaskan SEAUS 2.0 mengusung tajuk Cultures in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia. Tajuk ini diangkat tak terlepas dari latar belakang negara-negara di Asia Tenggara yang lekat dengan budaya atau kultur.

Advertisement

"Ya, karena tradisi ini itu kan, terutama di Jogjakarta ya, di negara-negara khususnya ASEAN itu kan, budaya itu menjadi bagian yang utama atau penting dari perkembangan sebuah bangsa," kata Andi pada Rabu (11/6/2025).

Seminar ini lanjut Andi ingin berkontribusi terhadap perkembangan dunia akademisi. Tak hanya itu dari seminar ini diharapkan muncul pengabdian masyarakat yang menjaga citra kawasan dan budaya. 

"Jadi, saya pikir Indonesia khususnya Jogjakarta dalam hal ini ingin berkontribusi terhadap perkembangan di dunia akademisi, terutama untuk penelitian-penelitian, ataupun nanti pengabdian-pengabdian masyarakat yang hubungannya untuk menjaga citra kawasan, budaya dan juga masyarakat," tegasnya. 

Hasil dari seminar ini nantinya akan berupa beberapa makalah hasil riset para peneliti dalam maupun luar negeri yang dapat menjadi rujukan pengetahuan. Riset tersebut akan dipublikasikan dalam bentuk prosiding. Beberapa yang kualitasnya baik berpotensi akan dipublikasikan dalam jurnal yang sudah terreputasi dalam maupun luar negeri.

Andi menambahkan seminar ini secara umum berfokus pada kawasan urban dan heritage. Arsitektur kerap dilekatkan dengan bangunan, padahal kata Andi jauh dari pada itu, arsitektur juga membahas kawasan secara luas. 

"Kadang-kadang mungkin arsitektur dilihatnya bangunan, tidak, kami juga bisa menata kawasan, melestarikan budaya, itu menjadi bagian dari kajian-kajian teman akademisi ini," jelasnya.

BACA JUGA: Dokter Spesialis Bedah Onkologi: Biopsi Jadi Kunci Pengobatan Kanker Payudara

Di sisi lain, didapuknya UAJY sebagai tuan rumah kata Andi juga menandakan UAJY dinilai sudah layak setara dengan kampus-kampus di ASEAN. "Ketika mereka bersedia bekerja sama dengan kami itu menjadi hal yang sangat membanggakan bagi kami dan pintu masuk kami untuk bersaing di kancah internasional," imbuhnya. 

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, memperarat hubungan dan juga menambah relasi baik dari kita Indonesia, maupun juga negara-negara ASEAN, mungkin tingkat seluruh dunia. Jadi harapannya dengan adanya kegiatan ini, kita bisa publikasikan bahwa kita bisa setara dengan negara-negara seperti itu," tegasnya.

Chairman of the Organizing Committee SEAUS 2.0, Catharina Depari mengungkapkan konferensi ini diikuti 12 universitas di Asia Tenggara. Di luar itu, konferensi ini juga diikuti universitas dari Belgia. Beberapa peserta yang ikut konferensi ini berasal dari Singapura, Vietnam, Thailand hingga Filipina. Total sekitar 50 peserta dari berbagai negara hadir dalam seminar ini.

"Selamat datang. Saya ingin mengucapkan selamat datang kepada para peserta," ungkapnya dalam pembukaan. 

Seminar ini akan berfokus pada budaya dalam transisi urbanisme dan lanskap di Asia Tenggara. Seperti yang terlihat di seluruh wilayah, urbanisasi yang berkelanjutan tidak hanya meninggalkan lingkungan fisik yang berubah, tetapi juga budaya kuno yang mengalami metamorfosis. SEAUS 20 berupaya untuk mengadakan diskusi yang informatif tentang sejumlah subtema di antara para peneliti muda (kandidat PhD) dan cendekiawan yang lebih dewasa serta dengan para praktisi.

SEAUS 2.0 tahun ini terdiri dari agenda konferensi, doctoral workshop hingga post-conference tour. Adapun makalah yang dipresentasikan seputar Decolonizing Urban Landscapes, Culture and Urban Landscapes hingga  Adaptation and Ecologies in Urban Landscapes. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Dua Kasus Covid-19 Ditemukan di Sleman

Dua Kasus Covid-19 Ditemukan di Sleman

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satu Penumpang Pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamline yang Hidup adalah Warga Negara Inggris

News
| Jum'at, 13 Juni 2025, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement