Advertisement

Hasil Riset Teknik Lingkungan UII: Penyandang Disabilitas Punya Komitmen Tinggi Terhadap Aksi Iklim

Newswire
Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:07 WIB
Sunartono
Hasil Riset Teknik Lingkungan UII: Penyandang Disabilitas Punya Komitmen Tinggi Terhadap Aksi Iklim Hasil riset Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), bekerja sama dengan NLR Indonesia mengungkap bahwa remaja dan anak penyandang disabilitas memiliki komitmen tinggi terhadap upaya penanganan perubahan iklim. asil riset itu disampaikan dalam Diseminasi HDampak Perubahan Iklim terhadap Anak dan Remaja dengan Disabilitas dan Kusta di Indonesia, Kamis (12/6/2025). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Hasil riset Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), bekerja sama dengan NLR Indonesia mengungkap bahwa remaja dan anak penyandang disabilitas memiliki komitmen tinggi terhadap upaya penanganan perubahan iklim. asil riset itu disampaikan dalam Diseminasi HDampak Perubahan Iklim terhadap Anak dan Remaja dengan Disabilitas dan Kusta di Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Kegiatan itu menjadi bagian penting dari upaya akademik dan advokasi untuk memastikan suara kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim, anak dan remaja dengan disabilitas serta yang mengalami kusta dapat didengar dan diperhitungkan dalam perumusan kebijakan nasional maupun daerah.

Advertisement

Riset ini dilaksanakan di dua wilayah dengan konteks kerentanan yang kompleks, yakni Kota Ternate, Maluku Utara dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Keduanya merupakan wilayah dengan paparan risiko iklim yang tinggi, sekaligus menjadi rumah bagi komunitas disabilitas yang selama ini belum banyak mendapatkan perhatian dalam agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif Triyono Membangun Difa Bike, Ojek Penyandang Disabilitas di Jogja

Ketua Tim Riset sekaligus dosen Jurusan Teknik Lingkungan UII Ikrom Mustofa memaparkan riset ini tidak hanya mengungkap dampak fisik dari perubahan iklim, seperti kenaikan suhu, pola curah hujan ekstrem, atau peningkatan frekuensi bencana, tetapi juga menyajikan narasi sosial dan psikologis dari kelompok anak dan remaja penyandang disabilitas yang selama ini termarjinalkan.

“Riset ini menyajikan realitas yang selama ini luput dari radar kebijakan. Anak dan remaja dengan disabilitas, terutama yang mengalami kusta, berada dalam posisi yang sangat rentan. Mereka bukan hanya mengalami hambatan akses informasi iklim dan layanan kebencanaan, tetapi juga dihadapkan pada stigma sosial yang berlapis,” kata Ikrom dalam rilisnya.

Temuan menarik dari riset ini yaitu tingginya komitmen anak dan remaja penyandang disabilitas untuk terlibat dalam aksi iklim, meskipun mayoritas dari mereka belum pernah dilibatkan dalam program apapun sebelumnya.

“Di Ternate dan TTU, kami melihat semangat luar biasa dari anak-anak dan remaja ini. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi. Mereka ingin menanam pohon, membersihkan lingkungan, bahkan menyuarakan pendapat mereka dalam forum publik. Namun selama ini mereka tidak pernah diajak. Tidak pernah diberi ruang. Ini adalah kegagalan sistemik yang harus segera kita perbaiki,” ucapnya.

Ketua Jurusan Teknik Lingkungan UII Awaluddin Nurmiyanto menegaskan kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendekatkan riset kepada kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok marginal. UII tidak hanya berperan sebagai pusat pengetahuan, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial yang adil.

"Melalui riset ini, kami ingin menyampaikan bahwa ketidakadilan iklim itu nyata dan harus direspons dengan kebijakan yang inklusif, adaptif, dan berbasis data,” ujarnya.

Direktur NLR IndonesiaAgus Wijayanto, MMID menambahkan kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam mendorong pengarusutamaan isu disabilitas dan kusta ke dalam kebijakan perubahan iklim.

Ia melihat masih minimnya perhatian terhadap penyandang disabilitas dan orang yang mengalami kusta dalam dokumen strategi perubahan iklim nasional maupun daerah. "Riset ini bukan sekadar kajian akademik, tetapi juga upaya untuk memperkuat basis advokasi berbasis bukti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

RI-Malaysia Perlu Perkuat Investasi Intra-ASEAN

News
| Jum'at, 27 Juni 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement