Advertisement

KPK Perkuat Pendidikan Antikorupsi dari Keluarga hingga Desa

Ariq Fajar Hidayat
Sabtu, 06 Desember 2025 - 18:57 WIB
Maya Herawati
KPK Perkuat Pendidikan Antikorupsi dari Keluarga hingga Desa Jajaran KPK RI saat melakukan kunjungan di Kantor Harian Jogja, Sabtu (6/12/2025). - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan penguatan pendidikan antikorupsi dari keluarga hingga desa sebagai strategi membangun budaya integritas nasional, disampaikan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam media visit di Harian Jogja, Sabtu (6/12/2025).

KPK disebut tidak hanya menyasar pendidikan formal, tetapi juga ruang-ruang informal agar nilai integritas dapat menyebar lebih luas dan efektif. “Di dalam upaya pendidikan antikorupsi, KPK tidak hanya masuk di dalam ruang-ruang formal, tapi juga di ruang-ruang informal,” ujar Budi.

Advertisement

Ia menjelaskan KPK terus mendorong lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi agar memiliki kurikulum khusus antikorupsi.

Di ruang informal, KPK juga menjalankan program Desa Antikorupsi yang mendorong tata kelola anggaran desa secara transparan. Kalurahan Panggungharjo di Sewon, Bantul menjadi salah satu pilot project nasional dari program tersebut.

“KPK mendorong bagaimana sebuah entitas desa ini bisa mengelola anggarannya secara transparan, serta melibatkan partisipasi masyarakat dan karang taruna dalam perencanaan maupun pelaksanaan program,” kata Budi.

Ia menyebut KPK sebelumnya juga melakukan kajian terkait pencegahan korupsi berbasis keluarga. Kajian itu menyoroti pentingnya penanaman nilai antikorupsi oleh orang tua kepada anak sejak dini.

“Tidak sedikit pelaku tindak pidana korupsi yang kami tangani justru berasal dari hubungan keluarga, seperti suami–istri atau kakak–beradik,” ucapnya.

Menurut Budi, fakta tersebut menunjukkan adanya praktik permufakatan korupsi di lingkup keluarga, sehingga pendidikan antikorupsi harus dimulai dari unit terkecil masyarakat. Dari keluarga, nilai integritas diharapkan menguat dan meluas ke lingkungan desa serta masyarakat.

“Karena dari lingkup terkecil inilah internalisasi itu bisa lebih efektif. Bisa segera kita mulai. Kemudian membesar dari lingkup keluarga, lingkup desa, lingkup masyarakat yang lebih luas,” jelasnya.

Dengan begitu, nilai integritas dapat melekat dan terbawa dalam kehidupan sosial maupun lingkungan kerja. Penguatan pendidikan antikorupsi ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan budaya integritas di Indonesia, menurut Budi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Simulasi Penanggulangan Bencana Polres Wonosobo Diperkuat Sinergi

Simulasi Penanggulangan Bencana Polres Wonosobo Diperkuat Sinergi

News
| Sabtu, 06 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu yang Sarat Makna

Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu yang Sarat Makna

Wisata
| Sabtu, 06 Desember 2025, 19:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement