Advertisement
Cegah Abrasi, 5.000 Pohon Mangrove Ditanam di Pantai Baros Bantul
Sejumlah generasi muda dan relawan saat menanam 5.000 pohon mangrove di Pantai Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul, Sabtu (6/12/2025). - Harian Jogja/Yosef Leon.
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak 5.000 bibit mangrove ditanam di Pantai Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul pada Sabtu (6/12/2025) sebagai upaya memperkuat perlindungan pesisir dari ancaman abrasi yang terus meningkat.
BPBD Bantul mencatat hampir seluruh pesisir mengalami abrasi, dengan jarak terjauh mencapai 96 meter dan laju rata-rata 2,3 meter per tahun. Kondisi ini dipicu frekuensi badai siklon serta menurunnya suplai sedimen sungai yang dibutuhkan untuk menjaga kestabilan pantai.
Advertisement
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan penanaman mangrove merupakan langkah strategis menghadapi abrasi dan intrusi air laut. Ia mengapresiasi keterlibatan ratusan anak muda, terutama Gen Z, yang turun langsung berpartisipasi dalam gerakan lingkungan ini.
Aksi penanaman digelar Amarta.org bersama Yayasan Ikamat dan melibatkan komunitas lokal, relawan dari Jakarta, serta petani Baros. Mereka juga berkomitmen memantau pertumbuhan mangrove dan memperluas edukasi perubahan iklim kepada masyarakat.
BACA JUGA
Berdasarkan kajian BPBD Bantul hampir seluruh wilayah pesisir mengalami abrasi dengan jarak terjauh mencapai 96 meter dan laju rata-rata mencapai 2,3 meter per tahun. Hal itu dipicu oleh meningkatnya frekuensi badai siklon dan berkurangnya sedimen sungai.
Upaya penanaman pohon itu merupakan langkah strategis menghadapi ancaman abrasi dan intrusi di wilayah pesisir selatan Bantul yang dikenal memiliki karakter ombak besar. Pemerintah kata dia tidak bisa bekerja sendiri, sehingga perlu dukungan berbagai pihak sebagai upaya mitigasi.
"Penanaman mangrove akan memperbaiki lingkungan hidup kita dan meningkatkan resiliensi Pantai Baros dari abrasi maupun intrusi yang membahayakan daratan,” ujar Halim.
Ia mengaku bangga melihat keterlibatan ratusan anak muda, terutama Gen Z, yang turun langsung menanam bibit mangrove. “Saya sangat bersyukur, banyak sekali generasi muda yang memiliki pemahaman baik dan kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan,” katanya.
Aksi penanaman 5.000 pohon mangrove di Pantai Baros itu jadi kolaborasi antara pemerintah, komunitas lingkungan, dan generasi muda. Kegiatan yang digelar Amarta.org bersama Yayasan Ikamat itu bertujuan untuk menambah tutupan vegetasi sekaligus juga mengikat peran generasi muda dalam menjaga masa depan pesisir.
Chairman Amarta.org, Aria Widyanto menjelaskan penanaman mangrove di Baros merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketangguhan masyarakat lokal terhadap dampak perubahan iklim. Menurutnya, keberlanjutan lingkungan memiliki kaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang menjadi fokus pihaknya.
“Risiko perubahan iklim dapat mengancam kesejahteraan para pelaku UMKM. Karena itu intervensi lingkungan seperti ini adalah investasi jangka panjang agar mereka tetap memiliki peluang berkembang,” katanya.
Aria juga menekankan alasan kuat melibatkan anak muda dalam kegiatan ini. Selain edukasi, pihaknya ingin menciptakan rasa memiliki terhadap lingkungan. “Kalau lingkungan rusak, yang paling dirugikan adalah masa depan generasi muda. Karena itu kami mengajak Gen Z untuk tidak hanya sadar, tetapi juga terlibat langsung sebagai relawan,” jelasnya.
Dalam aksi kali ini, sekitar 80 relawan dari Jakarta turut bergabung. Amarta juga melibatkan jaringan relawannya di Jawa Tengah dan DIY, serta komunitas lokal, termasuk para petani di Baros. Mereka akan bersama-sama memantau pertumbuhan mangrove dan memberikan edukasi bagi masyarakat agar ekosistem tetap lestari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Surati Pemprov DIY soal 1.711 KPM Diduga Judol
- Bantul Perpanjang Status Darurat Longsor Sriharjo Hingga 20 Desember
- Sleman Resmikan Perda RPIK, Target Kontribusi Industri 15,56 Persen
- Cerita Siswa Sekolah Rakyat DIY Perdana Pegang Kamera Ikuti Pelatihan
- Pemkot Jogja Fokus Perubahan Perilaku Soal Sampah lewat Jogja Cling
Advertisement
Advertisement




